Suara.com - Proses penyelidikan kasus pelemparan bom molotov di kediaman politikus PKS Mardani Ali Sera masih belum menemukan titik terang. Aparat Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota mengalami kesulitan untuk melacak keberadaan pelaku melalui penelusuran sidik jari di bom molotov yang disita.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto menjelaskan sulitnya poliisi melacak sidik jari pelaku karena bom molotov tersebut sudah terkontaminasi sidik jari keluarga Mardani dan petugas keamanan yang pertama kali melihat aksi pelemparan bom molotov tersebut.
"Dari botolnya juga sudah dipegang banyak tangan. Termasuk oleh keluarga yang pagi dia keluar kemudian melihat pecahan botol. Kemudian satpam duga diambil. Di luar uang masih utuh," kata Indarto di Polda Metro Jaya, Senin (13/8/2018).
Menurutnya, alasan lain polisi sulit menemukan sidik jari pelaku karena botol molotov tersebut berbahan kaca.
"Bahan dari kaca, kaca itu kalau terkena cuaca mudah hilang," kata dia.
Indarto menambahkan, aparat Satreskrim Polres Kota Bekasi masih berkoordinasi dengam kepolisian Jepang untuk bisa menyelidiki sidik jari di bom molotov milik pelaku.
"Ada kendala teknis untuk angkat itunya. Tapi masih diusahakan lagi," kata dia.
Sebelumnya, rumah Mardani di Jalan KH. Ahmad Madani, Nomor 99, RT 9, RW 9, Jati Makmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Kamis (19/7/2018) dini hari menjadi sasaran pelemparan bom molotov. Dari penyelidikan sementara, pelaku yang melakukan aksi teror bom molotov itu diduga berjumlah dua orang.
Aksi pelemparan bom molotov itu sempat dipergoki petugas keamanan yang sedang melakukan patroli di sekitar rumah Mardani. Saat terpergok, pelaku yang menggunakan sepeda motor sempat melemparkan satu bom molotov dan langsung melarikan diri.
Baca Juga: Buntut Teror Bom Molotov ke Kapitra, Polisi Jaga Rumah Politisi
Dugaaan sementara, aksi teror molotov ini berkaitan dengan pemilihan Presiden 2019 mendatang. Sebab, aksi pelemparan bom molotov ini terjadi setelah Mardani menjadi pengusung gerakan #2019GantiPresiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
Terkini
-
Hati Ibunda Nadiem Makarim Hancur, Seret Nama Tom Lembong dan Hasto: Anak Kami Bersih!
-
Praperadilan Ditolak, Orang Tua Nadiem Kecewa Berat: Anak Kami Bersih, Ini Mematahkan Hati
-
Tolak Bayar Utang Kereta Cepat, Keluarga Menkeu Purbaya Diteror Santet?
-
Berhasil Minta Salinan Ijazah Jokowi ke KPU DKI, Roy Suryo Ngaku Dibantu Sosok Ini
-
Deretan Fakta Viral Mbah Tarman: Mahar Cek Rp3 Miliar Kosong, Eks Napi dan Dituduh Curi Motor Mertua
-
Bantah Ditanya 'Uang Haram' Korupsi Haji, Anggota DPRD Mojokerto Beberkan Ini Usai Diperiksa KPK
-
Erick Thohir: Indonesia akan Hadapi Gugatan Israel soal Atlet Dilarang di Kejuaraan Senam 2025
-
DJ Panda Diperiksa Rabu Lusa Soal Kasus Ancaman ke Erika Carlina, Polisi Ungkap Kisi-kisi Ini!
-
5 Fakta Salinan Ijazah Jokowi dari KPU DKI, Roy Suryo Cs Beberkan Kejanggalan Mengejutkan
-
Hati Orang Tua Nadiem Hancur, Ayah Bersumpah Terus Berjuang: Proses Ini Mesti Dilalui Panjang