Suara.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengimbau agar pengajar di seluruh sekolah tak menjadikan simbol gerakan radikal sebagai bahan guyonan. Hal ini menyusul penggunaan hijab bercadar dan senjata mainan yang pakai anak-anak TK Kartika V di Probolinggo, Jawa Timur saat karnaval HUT Kemerdekaan RI ke-73 pada Sabtu (18/8/2018) kemarin.
"KPAI meminta banyak pihak khususnya mereka yang menjadi pendidik di sekolah PAUD, SD, SMP dan SMA untuk tidak menjadikan simbol gerakan radikal sebagai bahan lucu-lucuan dalam pertunjukan karnaval. Apalagi jika pemakaian atribut cadar dan replika senjata diniatkan untuk hal serius, hal ini patut disayangkan karena terkandung sosialisasi ajaran radikalisme melalui visualisasi atribut yang kenakan anak," kata Susanto di Jakarta, Minggu (19/8/2018).
Dia pun mengaku heran perihal dalih pihak sekolah yang sengaja menggunakan atribut serba hitam sekaligus bercadar kepada anak-anak karena sudah tersedia dan tak perlu menyewa kostum lagi. Alasan itu yang akhirnya menimbulkan kecurigaan di masyarakat.
"Penjelasan Kepala TK Kartika V bahwa penggunaan atribut tersebut karena tersedia barangnya di sekolah sehingga tidak perlu menyewa kostum lainnya, justru menimbulkan tanya publik, kok bisa sekolah menyediakan seragam cadar dalam jumlah banyak," ungkap Susanto.
Ia juga menyayangkan, pihak TK Kartika V lebih mengangkat tema lain ketimbang memperkenalkan kebudayaan asli Indonesia kepada peserta didiknya. Dia pun menilai jika tema yang diusung pengajar TK Kartika V cenderung kerap digunakan dan melekat kepada kelompok-kelompok radikal.
Tak hanya itu, KPAI juga menyayangkan alasan pihak sekolah yang mengangkat tema "Bersama Perjuangan Rasullullah, Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT" sebagai pembenaran pemakaian atribut yang biasa dilekatkan kepada kelompok ISIS. Padahal kegiatan yang sedang diselenggarakan adalah pawai budaya dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI ke-73.
"Harusnya, pawai budaya yang sesuai dengan khasanah budaya Indonesia," ujar dia.
Susanto meminta agar pemerintah khususnya kantor Kementerian Agama Probolinggo, bisa membina seluruh sekolah tentang ajaran agama Islam. Pembinaan ini dianggap perlu karena Susanto sangat khawatir bila nantinya pemakaian simbol gerakan radikal ini akan menjamur ke seluruh sekolah.
"Simbolisasi Islam dan ajaran Rasulullah agar tidak dinisbatkan pada simbol kekerasan sebagaimana sering diasosiasikan dengan simbol Taliban atau ISIS," kata Susanto. \
Pawai 17 Agustus di Probolinggo, Jatim tengah menjadi sorotan setelah video viral di media sosial menayangkan penggunaan hijab hitam dan cadar yang digunakan anak-anak TK Kartika V. Dari video yang beredar, anak-anak juga terlihat menentang senjata mainan laras panjang.
Setelah banyak diprotes warganet, Kepala Sekolah TK Kartika V Probolinggo akhirnya meminta maaf kepada publik atas atribut yang dipakai oleh anak-anak TK tersebut.
Berita Terkait
-
Heboh Anak TK Bercadar dan 'Bersenjata', KPAI Panggil Pengajar
-
KPAI: Usut Inisiator Anak TK Bercadar dan Senjata Mainan di Pawai
-
Bocah TK Pawai Pakai Cadar dan Replika Senjata, Ini Kata Polri
-
Kostum Pawai HUT RI Diprotes, Kepala TK Kartika Minta Maaf
-
Pawai HUT ke-73 RI Bocah-bocah TK Ini Dikecam Publik
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi