Suara.com - Karnaval siswa-siswi taman kanak-kanak di Probolinggo, Jawa Timur, untuk merayakan HUT ke-73 Kemerdekaan RI mendadak tenar dan menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, dalam pawai tersebut, semua peserta tak memakai baju khas daerah di Indonesia atau atribut perayaan kemerdekaan RI.
Bocah-bocah peserta pawai justru memakai pakaian serba hitam serta cadar. Tak hanya itu, mereka juga menenteng mainan senjata laras panjang.
Rekaman video amatir karnaval tersebut viral di media sosial, Sabtu (18/8/2018). Warganet menyebut, karnaval itu digelar pada Sabtu pagi.
Namun, warganet mengakui merasa kebingungan, karena pawai tersebut justru tak mempromosikan busana khas daerah ataupun atribut kemerdekaan RI.
“Ini korelasi dengan 17 Agustus apa? Kok aneh-aneh begini. Perlu diklarifikasi ini maksudnya apa? Kalau buat lucu-lucuan saya rasa ini tidak lucu sama sekali,” tulis akun Hary Satriya di kolom komentar Facebook komunitas Probolinggo yang mengunggah video tersebut.
“Dalam rangka 17 Agustus bukannya karnaval pakai baju daerah dan gerak jalan nyanyi lagu daerah indonesia, malah pakai baju begini. Parahnya, Probolinggo dengan bangganya membagi doktrin yang tak pantas pada anak-anak,” kecam akun Lucy Setiawan.
Bahkan, ada pula warganet yang mengkritik bahwa busana yang dikenakan dalam karnaval itu seperi teroris.
“Ini maksudnya apa? Tolong yang bijak kalau mau pawai kostum apa ini? Budaya apa ini? Mau di didik jadi teroris? Tutup sekolahnya ini, cabut izinnya, penjarakan kepseknya,” tulis Daniel Angka Wijaya.
Baca Juga: Prabowo Mau Bertemu Jokowi, PDIP: Bagus, Jangan Tutup Keadaban
Sementara akun Refli menuliskan, “Maaf, tidak ada maksud diskriminasi. Cuma mau tanya, ini anak-anak bakal calon ISIS ya? Duh miris, mereka diajari pegang senjata, walau memang itu senjata mainan. Tolonglah, seperti ini jangan didoktrinkan ke anak-anak balita, kasihan. Divisi Humas Polri tolong pak Polri, sekolah ini diusut.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah