Suara.com - Usai dua calo tiket Asian Games 2018 tangkap polisi, para calo tiket lainnya seolah tak jera menjajakan tiket dengan harga tinggi di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Mereka tetap menawarkan tiket tak jauh dari loket penjualan.
Pantauam Suara.com di lokasi, tampak beberapa calo tiket mulai menawarkan tiket di sekitar loket penjualan pukul 13.00 WIB. Para calo pun lebih berani dari hari sebelumnya, mereka berdiri hanya berjarak 3 meter dari pintu loket penjualan tiket.
Gerak-gerik para calo tiket itu tampak mencurigakan. Sesekali ia mengamati situasi sekeliling, lalu memperhatikan setiap orang yang melintas.
Jika ada suporter yang kehabisan tiket, calo tiket itu langsung mendekati sang suporter dengan menyebutkan kode khusus. Ia berteriak kecil 'tiket tiket' atau 'badminton badminton' -- nama tiket pertandingan Asian Games yang dijual -- di depan suporter yang kecewa.
Saat Suara.com mendatangi suporter wanita yang didatangi oleh calo. Suporter yang bernama Riana itu mengaku harga tiket yang ditawarkan oleh calo sangat tinggi. Untuk tiket pertandingan badminton sesi 1, calo membanderol tiket seharga Rp 400 ribu. Padahal, harga tiket normalnya hanya Rp 100 ribu.
"Nggak saya beli, mahal banget soalnya. Paling murah dia mau kasih Rp300 ribu itu juga masih terlalu mahal," kata Riana.
Riana mengaku cukup kecewa dengan sistem penjualan tiket Asian Games. Pasalnya, peluang calo untuk beraksi masih terbuka lebar dan bisa mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia.
"Pelayanan tiketnya masih kurang bagus sih, masih banyak calo begini. Kalau dilihat para suporter asing kan malu ya Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Cepat Habis, Penonton Duga Tiket Asian Games 2018 Dikuasai Calo
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'