Suara.com - Sejumlah supporter pertandingan Asian Games 2018 kecewa kehabisan tiket untuk menyaksikan pertandingan. Mereka menduga tiket dikuasai oleh para calo yang merajalela di sekitar Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
Sobri, salah seorang supporter mengaku kecewa lantaran tiket yang dijual sangat sedikit. Sejak pagi pukul 5.00 WIB ia telah mengantri di loket penjualan tiket GBK, namun tidak tiket pertandingan basket 5x5 yang ingin dibelinya sudah habis terjual.
Pria yang mengenakan jaket tebal itu mengaku, mendapatkan perintah dari sang majikan untuk membeli 3 tiket pertandingan basket 5x5. Meski sudah mengantre sejak pagi namun tiket itu tak bisa ia dapatkan. Dengan wajah yang lesu, ia khawatir sang majikan akan protes.
"Saya tadi antre ke 7 dari depan. Dikasih tahu kalau loket buka penjualan 75 tiket, tapi kok baru sampai antrian ke-6 itu sudah habis," kata Sobri kepada Suara.com saat ditemui di pintu 4, GBK, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2018).
Menurut Sobri, jika setiap orang hanya dibatasi membeli 4 tiket sementara pada antrian ke-6 tiket itu sudah habis terjual. Ia pun menduga ada oknum calo yang memborong semua tiket-tiket pertandingan itu.
"Ya nggak masuk akal kan. Antrian ke-6 sudah habis, berarti harusnya 24 tiket saja yang baru terjual kenapa langsung habis 75 tiket? Ini pasti ada calo ini," ketus Sobri kesal.
Sobri tak sendiri yang merasakan kekesalan mendalam. Masih ada belasan suporter lainnya yang mengaku kecewa dengan sistem penjualan tiket.
Saat Sobri dan beberapa orang lainnya mencoba meminta kejelasan dari panitia penyelenggara, justru ucapan pedas dari lara petugas yang ia terima. Hal itu pun membuat Sobri naik pitam.
"Kesel lah dari pagi antre tapi enggak ada kejelasan. Tadi ada alasan tiketnya belum sampai, ditunggu enggak tahunya habis. Dilempar sana sini, penyelenggaranya enggak profesional," keluh Sobri.
Baca Juga: Libur, Gavin Kwan dan Stefano Lilipaly Antre Tiket Asian Games
Berita Terkait
-
Pelatih Ganda Putri Ungkap Faktor Kelebihan Tim Jepang
-
Angkat Besi Asian Games : Menanti Medali Emas dari Eko Yuli
-
Dicari! Bocah Pramuka di Video Pembukaan Asian Games 2018
-
Lolos 16 Besar, Septian David Ingin Timnas Indonesia U-23 Juara
-
Viral di Tiktok, Warganet Siapkan Aksi Goyang Dayung ala Jokowi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa