Suara.com - Bakal Calon Legislatif dari Partai Gerindra Ahmad Dhani mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/8/2018) pekan lalu. Niat menghadiri acara deklarasi #2019GantiPresiden, ia malah digeruduk massa penolak gerakan tersebut.
Karena kejadian tersebut, lantas membuat Ahmad Dhani mengusulkan adanya jadwal ganjil genap untuk deklarasi kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Usulan itu dilontarkannya saat mendatangi Pimpinan DPR dan Komisi I di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Selasa (28/8/2018).
"Saya mengusulkan ke Ibu Risma di Surabaya, supaya membuat jadwal ganjil genap untuk deklarasi Jokowi dan yang mau #2019GantiPresiden," kata pentolan grup band Dewa 19 itu.
Yang dimaksudkan Ahmad Dhani ialah adanya jadwal khusus bagi pendukung bakal calon presiden Joko Widodo dan pendukung gerakan #2019GantiPresiden. Ahmad Dhani menjelaskan langkah itu bisa diupayakan agar masing-masing kubu pendukung dapat melakukan deklarasi tanpa menerima gangguan dari massa yang menolak.
"Misalnya Sabtu deklarasi #2019GantiPresiden, minggu deklarasi tetap Jokowi. Seandainya di Sabtu ada massa dari mereka, tangkap polisi. Begitupun sebaliknya, misalnya di hari Minggu ada massa dari kita, tangkap saja. Nggak apa-apa," ujarnya.
Dirinya pun meminta kepada Kepolisian RI untuk mengawal serta menjaga setiap deklarasi sekalipun itu bertemakan #2019GantiPresiden. Hal itu ditekankan oleh anggaran besar yang dikeluarkan untuk operasional Kepolisian RI.
"Polisi tidak boleh males kerjanya. Karena sudah dapat duit triliunan rupiah untuk menjaga keselamatan kita. Uang rakyat triliunan rupiah untuk polisi menjaga suksesnya pesta demokrasi. Bukan persekusi demokrasi," imbuhnya.
Perlakuan tidak mengenakkan itu dialami Ahmad Dhani di Surabaya, Jawa Timur di hari yang sama. Ia yang datang beserta istri, Mulan Jameela dan anaknya datang ke kota tersebut guna menghadiri acara deklarasi keesokan harinya. Belum juga sampai di acara, pentolan grup band Dewa 19 itu malah terjebak di hotel Majapahit. Hal itu dikarenakan banyaknya massa yang datang dan melakukan orasi di depan hotel. Dirinya pun mendapat kabar bahwa ancaman sudah diterima pihak gerakan itu sehari sebelumnya. Massa tersebut mengancam akan membakar mobil komando yang akan digunakan untuk acara di hari Minggu.
Bukannya membubarkan massa, Ahmad Dhani mengatakan para aparat kepolisian setempat malah menyuruh dirinya untuk kembali ke Jakarta.
Baca Juga: PDIP Mau Bantu #2019GantiPresiden Bikin Spanduk, Ini Syaratnya
"Yang saya heran di sana banyak media dan polisi. Kenapa polisi tidak nangkepin semua orang itu. Masukin (penjara) selesai. Tapi kenapa mereka enggak ditangkap. Justru saya yang diusir suruh pulang dari Surabaya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos
-
Figur Publik Kritis Diteror, Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Soliditas: Warga Jaga Warga!
-
Malam Tahun Baru, KAI Commuter Tambah 26 Perjalanan KRL Jabodetabek hingga Dini Hari
-
TNI Harus Swadaya Tangani Bencana, Ketua Banggar DPR Desak BNPB Lebih Gesit Koordinasi Anggaran