Suara.com - Kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi - Jusuf Kalla mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Tapi khusus untuk layanan kesehatan turun.
Hal itu terbukti dengan meningkatnya angka kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-JK menjelang pemilihan presiden 2019. Dibandingkan survei sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK hanya naik tipis, dari 72,5 persen menjadi 72,9 persen.
Menurut Rudi, kinerja Jokowi di sektor pembangunan infrastruktur sangat diapresiasi oleh masyarakat. Prosentase yang didapat Jokowi mencapai 78,2 persen, 4 persen lebih tinggi dari sektor pemberantasan korupsi yang mencapai 74,5 persen.
"Sektor hubungan luar negeri mencapai 74,2 persen, penegakan hukum 73,1 persen, dan pendidikan 72,6 persen," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Y-Publica di Bakoel Koffe, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).
Meski didominiasi oleh tingkat kepuasan yang tinggi, sejumlah pekerjaan rumah harys diperhatikan oleh Jokowi. Pasalnya, masih ada sektor yang belum maksimal dikerjakan Jokowi dan kawan-kawannya.
"Kinerja pemerintah yang perlu menjadi perhatian adalah soal layanan kesehatan, di mana tingkat kepuasan publik menurun dari 70,7 persen menjadi 50,7 persen. Persoalan lainnya adalah perlindungan HAM (50,2) persen, penciptaan lapangan kerja (47,9) persen dan pemenuhan kebutuhan pokok (41,4) persen," kata Rudi.
Rudi pun mengingatkan Jokowi agar mempeehatikan persoalan ekonomi daripada soal politik jika ingin terpilih lagi dalam Pilpres 2019 nanti.
"Mayoritas responden (50,4) persen menganggap kondisi ekonomi saat ini masih sama dengan lima tahun sebelumnya. Bahkan ada 16,7 persen yang menganggap situasi perekonomian memburuk," tandasnya.
Baca Juga: Survei: Elektabilitas Prabowo Anjlok, Sandiaga Unggul
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
-
Heboh Polemik Pelat BK, Aksi Bobby Nasution Dibela DPR, Apa Alasannya?
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan