Suara.com - Elektabilitas atau faktor keterpilihan oleh masyarakat terhadap bakal calon presiden Prabowo Subianto sangat rendah bila dibandingkan dengan Bacapres Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Y-Publica Rudi Hartono, elektabilitas Prabowo hanya mencapai 28, 8 persen.
Elektabilitas Prabowo berbeda dengan elektabilitas Bacawapresnya Sandiaga Uno yang cukup tinggi. Sandiaga mendapat 36,8 persen, hanya selisih sedikit dengan elektabilitas Bacawapres Jokowi, Maruf Amin yang berada pada angka 40,6 persen.
"Elektabilitas bakal calon presiden Jokowi mencapai 53,9 perssn, jauh meninggalkan Prabowo," katanya saat merilis hasil survei yang dilakukan pada tanggal 13-23 Agustus 2018 di Bakoel Koffe, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).
Namun, ketika dipasang sebagai pasangan Bacapres-Bacawapres, elektabilitas pasangan Prabowo - Sandiaga menjadi menurun drastis. Hal yang sama juga terjadi pada pasangan Jokowi - Maruf Amin, meskipun tidak terlalu tajam seperti pasangan Prabowo - Sandiaga.
"Ketika dipasangkan sebagai Bacapres-Bacawapres, elektabilitas keduanya menurun: Jokowi - Maruf Amin (52,7) persen danPrabowo - Sandiaga (28,6 ) persen," katanya.
Rudi mengatakan munculnya kedua Bacawapres tersebut menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam elekrabilitas Prabowo dan Jokowi. Maruf Amin cenderung menurunkan elektabilitas Jokowi karena menyisahkan kontroversi terkait kasus Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan juga karena jarang muncul dalam survei.
"Pemilihan Bacawapres di kedua pasangan justrumenggerus elektabilitas masing-masing capres. Sebagai catatan, baik nama Maruf Amin maupun Sandiaga tidak pernah masuk dalam survei-survei untuk nominasi cawapres. Artinya, kemunculan kedua cawapres memang tidak terlalu diharapkan oleh publik," kata Rudi.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemilih kedua pasangan ini berasal dari berbagai kategori. Pasangan Jokowi - Maruf Amin unggul dibandingkan Prabowo-Sandi pada sektor pemilih Islam. Pasangan ini unggul dengan angka 54,6 persen dibandingkan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan 29,3 persen suara.
Sementara, angka dukungan pemilih non-muslim menurun terhadap Jokowi - Maruf Amin yang hanya mendapat 49,2 persen dan meningkat terhadap Prabowo - Sandiaga menjadi 39,7 persen.
Baca Juga: Gerindra Minta Lacak Kebenaran Uang Berstempel Prabowo
"Sosok Maruf Amin yang konservatif dan cenderung sektarian, seperti saran kepada umat Islam untuk tidak mengucapkan selamat Natal dan sikap terhadap kasus Ahok, menurunkan dukungan di kalangan minoritas beragama," lanjutnya.
Dalam kategori gender, angka dukungan pemilih perempuan terhadap Jokowi - Maruf Amin cukup besar yakni, 51,2 persen, lebih tinggi daripada pemilih laki-laki yang hanya 50,5 persen. Sementara dukungan perempuan terhadap Prabowo - Sandiaga hanya 35,9 persen.
"Jokowi-Ma’ruf juga lebih disukai pemilih milenial berusia 17-35 tahun dengan 47,4 perseb dibandingkan Prabowo - Sandiaga hanya 28,7 persen," kata Rudi.
Kata Rudi, pada kalangan pemilih non-milenial Jokowi - Maruf Amin juga tetap unggul dengan angja 52,1 persen dibanding Prabowo - Sandiaga, yakni 34,8 persen. Survei dengan 1200 responden ini juga mengidentifikasi dukungan di basis pemilih yang memiliki kedekatan religio-cultural affiliation dengan ormas-ormas Islam.
"Di basis Nahdlatul Ulama, Jokowi - Maruf Amin unggul telak 59 persen dibanding Prabowo - Sandiaga 23,3 persen. Sebaliknya di basis Muhammadiyah, Prabowo - Sandiaga unggul tipis 42,7 persen terhadap Jokowi-Maruf Amin 39,9 persen," katanya.
"Di basis pemilih yang merasa memiliki kedekatan dengan ormas Front Pembela Islam (FPI), Prabowo - Sandiaga unggul telak 67,5 persen dibanding Jokowi - Maruf Amin 21,3 persen. Sedangkan di basis pemilih ormas Islam lainnya, Jokowi - Maruf Amin unggul 52,7 persen dibanding Prabowo - Sandiaga 27.9 persen," tandas Rudi.
Berita Terkait
-
Gerindra Minta Lacak Kebenaran Uang Berstempel Prabowo
-
Bawaslu Ingatkan Prabowo - Sandiaga Tak Berpolitik di Kampus
-
Tugas Berat, Sandiaga Desak Jakarta Cepat Tunjuk Wagub Baru
-
Asian Games 2018 Sukses, Menpora Bidik Tuan Rumah Olimpiade 2032
-
Malam Ini, Koalisi Jokowi-Ma'ruf Bahas Strategi di Cemara 19
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka