Suara.com - Bocah 8 tahun berinisial AW tewas mengenaskan usai tertimpa batu beton konblok yang jatuh dari atas Rumah Susun Tahap III, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu (8/9/2018). Suasana di sekitar lokasi terbilang cukup ramai oleh aktivitas warga.
Hal itu terlihat saat Suara.com mendatangi lokasi kejadian di Jalan Dakota V RT 6 RW 9, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain itu, tak terlihat adanya garis polisi di lokasi kejadian saat bocah AW tertimpa beton konblok tersebut.
Darta (39) seorang warga sekitar yang juga menjadi saksi peristiwa nahas yang menimpa AW mencoba menceritakan detik-detik bocah malang itu tewas. Menurut Darta, saat itu sekitar pukul 13.00 WIB, AW bersama dua temannya hendak membeli jajanan cilok.
Darta menyebut dirinya hanya berjarak sekitar 20 meter dari posisi AW yang hendak jajan. Tiba-tiba, sebuah batu beton melayang jatuh dari lantai atas rumah susun. Namun tak diketahui dari lantai berapa batu konblok itu jatuh. Sepengetahuan Darta, rumah susun itu setinggi 17 lantai.
"Itu (batu konblok) sempat nyangkut di kabel tiang listrik konblok. Tapi langsung menimpa korban. Korban juga langsung tergeletak," kata Darta kepada Suara.com, dilokasi kejadian, Selasa (11/9/2018).
Menurut Darta, di lokasi tersebut memang kerap dijadikan tempat anak-anak bermain. Selain itu banyak pula penjual jajanan.
Melihat AW tergeletak, Darta beserta warga lain serta tukang cilok langsung memindahkan korban ke sisi jalan.
"Itu kepalanya keluar darah. Kami panik," ucap Darta.
Selanjutnya, Indra (34) warga lainnya yang melihat kejadian tersebut turut membantu korban. AW tergeletak lemas, nafasnya pun terbata-bata.
Baca Juga: Buset! Kekeringan, Harga Air Besih di Desa Ini Tembus Rp 350 Ribu
"Saya lihat badannya sudah kejang-kejang, nafasnya juga sudah setengah-tengah," kata Indra.
Di saat bersamaan, Indra bersama warga lain langsung mengabari orang tua AW yang juga warga Jalan Dakota V. Kemudian, yang pertama datang ke lokasi adalah ibu kandung AW bernama Mujiati.
"Ibunya yang pertama datang ke lokasi. Kaget mas keluarin air mata ibunya, juga teriak manggil bapaknya korban," tutur Indra.
Saat itu, Ayah kandung AW, Rusiman sedang menyiapkan barang jualannya. Rusiman sehari-hari berjualan kopi keliling menggunakan sepeda.
"Bapaknya lari-lari ke lokasi, lihat anaknya. Kemudian dibawa ke rumah sakit yang nggak jauh dari lokasi," ujar Indra.
Saat itu, AW dilarikan ke rumah sakit Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi. Sayang, nyawa AW tak tertolong. Bocah malang itu dinyatakan meninggal dunia usai dibawa ke rumah sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis