Suara.com - Warga yang tinggal di Kelurahan Perbutulan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terpaksa memanfaatkan air sungai kotor untuk mencuci dan mandi. Karena selama musim kemarau ini sumur yang menjadi sumber air mengering.
"Sumur di rumah sudah mengering, jadi kami terpaksa ke sungai untuk mencuci sama mandi," kata seorang warga Kelurahan Perbetulan, Kecamatan Sumeber, Kabupaten Cirebon, Nuryani di Cirebon, Rabu (12/9/2018).
Dia mengaku, terpaksa memanfaatkan air sungai yang kotor itu untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Tidak ada lagi air yang bisa digunakan setelah sumur di rumahnya mengering.
Nuryani mengatakan, sudah dilanda kekeringan sejak dua bulan terakhir dan masyarakat yang ingin mandi dan mencuci biasanya ke sungai. Selain itu, lanjut Nuryani, sebagian masyarakat Perbutulan juga memasang pompa air di pinggir sungai untuk dialirkan kerumahnya.
"Karena sumur mengering, banyak juga warga yang mindah pompa airnya ke pinggir sungai dan ini sudah biasa, hampir setiap musim kemarau seperti ini," ujarnya.
Warga lain, Susanto mengatakan air sungai ini hanya dimanfaatkan untuk mencuci dan mandi sedangkan kalau untuk memasak dia lebih memilih membeli air bersih. Dia mengaku, tidak khawatir akan penyakit akibat memanfaatkan air sungai yang kotor itu.
"Kalau masak sih biasanya beli air bersih. Ini untuk kebutuhan mencuci dan mandi saja, sudah biasa, sudah kebal istilahnya sih," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN