Suara.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi perubahan nama bandara di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dituding Partai Demokrat sebagai modus Presiden Jokowi mencopot prasasti bertandatangan SBY di lokasi tersebut.
SBY mempersilakan Jokowi mengubah nama bandara yang sempat diresmikannya pada 20 Oktober 1011 itu, dari Lombok International Airport (LIA) menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
"Apabila pencopotan prasasti Bandar Udara Internasional Lombok, yang saya tandatangani pada tanggal 20 Oktober 2011 dulu merupakan keinginan beliau (Jokowi) dan atas saran Pak Zainul Majdi (TGB), serta merupakan pula keinginan masyarakat Lombok, ya, saya persilakan," kata SBY dalam keterangan resminya, Rabu (12/9/2018).
SBY mengakui dirinya tidak akan menghalangi langkah Jokowi untuk membubuhkan tandatangan pada prasasti baru di bandara tersebut.
Namun, SBY mengingatkan jejak sejarah tidak dapat dihapus oleh Allah SWT.
"Namun, saya sangat yakin, catatan Allah SWT tidak akan pernah bisa dihapus," ujarnya. SBY menambahkan, untuk tidak membesar-besarkan perkara tersebut.
"Tolong isu ini tak perlu diributkan. Masih banyak yang harus dilakukan oleh negara dan kita semua, utamanya bagaimana membuat rakyat Semakin sejahtera," pungkasnya.
Untuk diketahui, nama Bandara Internasional Lombok telah resmi diganti. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 1421 Tahun 2018, bandara itu kemudian diganti menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
Kemudian, pengubahan nama itu menjadi polemik setelah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyindir Jokowi hanya ingin menghilangkan prasasti yang dibubuhi tandatangan SBY.
Baca Juga: Gol Telat Novri Setiawan Menangkan Persija di Tenggarong
"Pak Jokowi, apakah anda tidak punya rasa malu mau mengganti prasasti Bandara Lombok dengan prasasti baru bertandatangan anda? Ini Video SBY meresmikan membangun dan meresmikan Bandara Lombok," kata Andi di Twitter, Rabu (12/9/2018).
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya