Suara.com - Kasus dugaan penganiayaan dan penyekapan tiga bocah kakak beradik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, resmi dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Senin (17/9/2018).
Laporan itu dilakukan langsung Sekretaris Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar Hapidah Djalante dan sejumlah staf, sekitar pukul 12.00 WITA.
Setelah menerima laporan itu, Unit PPA Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar langsung mengupayakan pencarian bocah Ow alias A (11) yang masih hilang.
Salah satu caranya dengan menyebar foto bocah malang itu di kantor kepolisian setempat.
"Tunggu 1 kali 24 jam, setelahnya kami akan sebarkan fotonya. Siapa tahu ada yang menemukan, diharap dibawa ke sini," terang Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Komisaris Wirdhanto Hadicaksono ditemui di ruang kerjanya.
Wirdhanto menerangkan, saat ini dua bocah lainnya, Us alias F (5) dan Df alias D (2,5) telah diamankan dan dirawat di rumah aman P2TP2A Kota Makassar.
Kepolisian, kata Wirdhanto, masih melakukan olah tempat kejadian perkara serta memeriksa saksi-saksi. Penyidik juga segera melakukan visum at rapertum terhadap Us dan Df yang diduga mengalami kekerasan dari dari ibu angkat Gensel alias Memey alias Acci'.
"Kami akan melakukan visum karena diduga terjadi penganiayaan kemudian kami juga akan mengumpukkan alat bukti lain," terang Wirdhanto.
Sebelumnya diberitakan, tiga bocah kakak beradik diduga disekap dan dianiaya ibu angkat mereka bernama Gensel alias Memey alias Acci'.
Baca Juga: Dihuni Hiu dan Lumba-lumba, 5 Pulau Indonesia Ini Jadi Sorotan
Ketiga bocah itu berinisial Ow (11), Df (2,5) yang merupakan laki-laki, dan Us (5) perempuan. Ketiganya berhasil keluar secara paksa dari tempat mereka disekap, yakni rumah toko nomor FF Jalan Mirah Seruni, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Minggu (16/9/2018) sekitar pukul 14.00 WITA.
Mereka berhasil keluar setelah kakak tertua, Ow, mencungkil gembok pintu menggunakan batang besi.
"Dia pakai besi untuk mencungkil gembok. Batang besi itu katanya sering dipakai ibu angkatnya untuk menganiaya mereka," terang Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar A Tenri Palallo, Minggu malam.
Namun, saat berhasil keluar, warga hanya berhasil menemukan Us dan si bungsu Df dan membawanya ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Jalan Angrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Sementara Ow melarikan diri ke arah selatan, Jalan Penggayoman, sesaat setelah lolos. Sedangkan ibu angkat mereka hingga saat ini belum ditemukan.
Kondisi korban Us dan Df saat ditemukan sangat memprihatinkan. Pada sekujur tubuh mereka terdapat luka bekas benda tajam, benda tumpul hingga luka bakar karena rokok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting