Suara.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebutkan banyak potensi ancaman siber menjelang Pemilihan Umum 2019 atau Pilpres 2019. Bahkan ancaman itu semakin kuat.
Untuk mengatasi ancaman siber itu, pihaknya akan merangkul semua lembaga yang memiliki kemampuan siber agar pelaksana pemilu anggota legislatif dan Pilpres 2019 berjalan aman dan lancar.
"Banyak sekali. Ya, 'kan juga bisa lihat di media, nanti kalau saya sebutin semua, kok, terlalu banyak," kata Kepala BSSN Djoko Setiadi di sela Pameran Reformasi Birokrasi Expo di Kantor BSSN, Jakarta Selatan, Senin (17/9/2018).
"BSSN akan menggandeng dan merangkul semua komponen bangsa yang mempunyai kompetensi dan mempunyai kekuatan siber. BSSN bekerja bersama-sama sehingga tidak bekerja sendirian," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Djoko mengatakan bahwa Pameran Reformasi Birokrasi Expo yang diadakan oleh BSSN tersebut diselenggarakan selama 2 hari, mulai Senin hingga Selasa (18/9/2018).
Pameran yang diselenggarakan kedua kalinya itu bertujuan memublikasikan hasil kinerja BSSN dan berbagai macam pelayanan publik dari BSSN. Selaras dengan Perpres Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025, kegiatan ini mengambil tema 'Reformasi Birokrasi BSSN Melaju Menuju Good Governance 2025'.
"Ada tujuh layanan publik juga yang disosialisasikan, yakni pengelolaan informasi dan dokumentasi, layanan pengadaan secara elektronik, museum sandi, layanan keamanan sistem informasi, aduan siber, layanan sertifikat elektronik, dan layanan konsultasi penanggulangan dan pemilihan insiden siber," ujar Djoko.
Berbagai kegiatan digelar dalam RB Expo BSSN 2018, di antaranya talkshow "Komunikasi dalam Pelayanan" dengan menghadirkan praktisi public relation Emilia Basar, dan selebgram Ummu Balqis diseminasi informasi tata nilai dan layanan publik dalam bentuk booth, lomba, doorprize, dan berbagai hiburan lainnya.
"Pelaksanaan kegiatan ini untuk internal BSSN saja," ucapnya. (Antara)
Baca Juga: Prabowo Klaim Koalisinya di Pilpres Tak Punya Perjanjian Tertulis
Berita Terkait
-
Tausiyah di Masjid Banten, Ma'ruf Amin Minta Dipilih Jadi Wapres
-
Sore Ini, Jokowi Kasih Pembekalan Caleg Perindo di Kompeks MNC
-
Alasan Prabowo Tak Pilih Cawapres dari Kalangan Ulama
-
Mau Indonesia Dipimpin Ulama, 400 Kyai Nyatakan Dukung Jokowi
-
LSI: Isu Lapangan Kerja Paling Menarik Simpati Generasi Milenial
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?