Suara.com - Angota Komisi IV DPR, Inas Nasrullah Zubir, dinilai tidak paham dengan kondisi pangan di Tanah Air. Beberapa pernyataannya dianggap menyalahkan menteri pertanian, bila ada masalah terkait impor.
Seperti pernyataan terakhir, yang diungkapkan Jumat (21/9/2018), disebut, mentan harus bertanggung jawab terkait gaduh impor. Hal ini dinilai tak relevan, mengingat masalah impor juga ada pada domain kementerian lain.
Pada pernyataannya itu, Inas menyatakan tidak percaya dengan data BPS yang dipakai Kementan sebagai dasar penetapan produksi tahunan.
Peneliti Pusat Studi Bencana, Institut Pertanian Bogor (IPB), sekaligus Koordinator Nasional Indonesia Food Watch, Pri Menix Dey, meragukan pernyataan Inas netral dalam masalah ini. Menurutnya, Inas seharusnya bertanya mengapa Kementrian Perdagangan berkeras mengeluarkan izin impor dan menanyakan amanat UU No 9 tahun 2006, mengenai Sistim Resi Gudang yang merupakan tanggung jawab Menteri Perdagangan, yang sampai sekarang belum ada.
"Itulah yang harus dikritik dan pertanyakan oleh anggota dewan asal Hanura tersebut," ujar Menix.
Menurutnya, sebagian besar pengamat dan anggota dewan Komisi IV mengapresiasi kerja Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan keberhasilan program Kementan. Mentan dinilai telah menunjukkan kerja maksimal dalam menjaga stok ketersediaan pangan, dan produksi di sektor pertanian masih dianggap optimal.
Sebagai contoh mengenai anggaran, pengamat kebijakan publik Digipol Strategic Indonesia, Nur Fahmi BP, menilai, Kementan selama ini telah optimal dalam mengelola anggaran. Ia memberi contoh beberapa komoditas pertanian, mampu mewujudkan keberhasilan panen sehingga mendukung ekspor untuk menambah pendapatan negara.
Indikator lainnya bisa dievaluasi dari meningkatnya nilai tukar petani (NTP) sebagai bentuk kesejahteraan.
Pandangan di atas dikemukakan anggota Komisi IV DPR, Mindo Sianipar, Jumat (21/9/2018), yang juga menyampaikan, Amran menunjukkan hasil kerja sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui capaian produksi di beberapa subsektor pertanian yang baik.
Baca Juga: Kementan Tegaskan Komitmennya untuk Sejahterakan Petani
"Kalau sektor pertanian masih positif, cukup bagus produksinya, bisa kontribusi yang maksimal buat sumber devisa negara," ujarnya.
Mindo mengungkapkan, di bawah kendali Amran, sektor pertanian seolah menjadi investor lokal yang menyumbangkan keuntungan finansial sangat besar.
"Kalau secara kerja menjaga kecukupan dari komoditas pertanian, Amran sudah bekerja menjaganya dengan baik. Seharusnya ikut didorong oleh lintas sektor instansi lainnya agar semakin baik," ucap Mindo.
Soal andil produksi beras nasional, Mindo beranggapan, kerja Amran patut mendapat apresiasi. Hal Itu bisa ditelusuri melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), yang menyebutkan penyebab inflasi per Juli 2018.
"Data itu kan menunjukkan kerja Kementerian Pertanian cukup bagus. Artinya, kebutuhan produksi beras cukup di tingkat konsumsi pasaran, sehingga memengaruhi harga yang tidak bergejolak dan naiknya nilai tukar petani sebagai indikator kesejahteraan," kata Mindo.
Pada kesempatan lain, anggota Komisi IV DPR, Endang Srikarti Handayani, menyampaikan soal beras, yang mana Amran dan jajarannya disebutnya pasti memiliki data yang bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.
Berita Terkait
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Tanggul Beton di Cilincing Dikeluhkan Nelayan, Komisi IV DPR Agendakan Panggil KKP Senin Depan
-
Anggota DPR Minta KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok: Di Bus Saja Ada Tempatnya
-
Cinta Tanah Air Berkobar: Suku Baduy Rayakan HUT ke-80 RI dengan Cara Mereka Sendiri
-
POSCART: Ketika Harapan untuk Tanah Air Diungkap Lewat Seni dan Aroma Jakarta
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Profil Wakapolri Dedi Prasetyo, Jenderal Profesor Bakal Gantikan Listyo Sigit jadi Kapolri?
-
Sampaikan Simpati Doha Diserang, Ini Poin-poin Pertemuan Prabowo dan Emir Qatar
-
Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri