Suara.com - Pihak Ombudsman RI memberikan sejumlah saran terkait dengan peningkatan fasilitas ataupun layanan kepada para penyandang disabilitas di kawasan bandar udara, Kamis (27/9/20108). Khususnya di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.
Saran yang diajukan yakni keterampilan berbahasa isyarat yang harus dimiliki para petugas. Keterampilan itu dilakukan agar mereka tidak kesulitan saat membantu para pengunjung ataupun pun pengguna bandara yang tidak bisa berbicara.
"Banyak memang yang mengeluhkan dari pengguna akan ketidakpahaman petugas saat, berkomunikasi dengan tunawicara. Adanya hal itu, kami memberi saran agar pengelola bandara baik AP I dan II bisa berkoordinasi dengan melatih petugasnya berbahasa isyarat," kata anggota Ombudsman RI Alvin Lie saat mengunjungi Terminal 3, Bandara Soetta untuk meluncurkan buku terkait fasilitas penumpang berkebutuhan khusus di Bandara.
Bila nantinya, para pengelola bandara agak kesulitan dalam merealisasikan keterampilan tersebut, pihak Ombudsman menyarankan pula adanya petunjuk yang lebih jelas di kawasan bandara terutama pada lokasi tertentu yang penting seperti, gate kedatangan dan kepulangan.
Sementara itu, Direktur Pelayanan dan Fasilitas Bandara pada Angkasa Pura II mengatakan petugas bandara saat ini belum mampu berbahasa isyarat.
"Itu memang belum ada dan kami akan wujudkan secepatnya, mungkin akhir tahun, karena ini butuh proses juga serta, bagaimana kita koordinasikan dengan AP I supaya secara sinkron akan mewujudkan lokasi bandara yang ramah disabilitas. Untuk lokasi petunjuk saat ini memang sudah kita lengkapi dan diperjelas. Itu sebagai bahan masukan dan akan kami terapkan," ungkapnya
Terkait dengan penyelenggaraan Asian Para Games 2018 pun, pihaknya telah melengkapi beberapa fasilitas ramah disabilitas seperti, toilet khusus ataupun lokasi jalur khusus penyandang terutama penggunaan kursi roda.
Kontributor : Anggy Muda
Baca Juga: Ni Nengah Widiasih: Inspirasi Powerlifting Disabilitas Indonesia
Berita Terkait
-
Soal Sel Mewah di Lapas Sukamiskin, Begini Langkah Dirjen PAS
-
Ni Nengah Widiasih: Inspirasi Powerlifting Disabilitas Indonesia
-
Asian Para Games, Anies Jamin Fasilitas Jakarta Ramah Disabilitas
-
Pemerintah Gratiskan 3 Ribu Siswa Difabel Nonton Asian Para Games
-
Kontestan Termuda Lawn Bowls APG, Tim Indonesia Tak Patah Arang
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!