Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Joko Widodo dan Jaksa Agung H. M Prasetyo. SBY meminta maaf karena salah satu kadernya, yakni Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut Jokowi dan Prasetyo di balik pindahnya Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara Vicky Lumentut ke Partai Nasdem.
"Saya minta maaf kepada Presiden Jokowi dan Jaksa Agung atas tweet Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat yang terlalu keras," ujar SBY dalam cuitannya di akun Twitter @SBYudhoyono, Jumat (28/9/2018).
"Pernyataan spontan AA tersebut mungkin berlebihan dan membuat tak nyaman Pak Jokowi dan Pak Prasetyo," sambungnya.
SBY menyebut cuitan Andi Arief mewakili kekecewan kader Demokrat setelah mendapat informasi Vicky Lumentut berpindah ke Partai Nasdem. Karena itu, ia menilai perpindahan Vicky sangat melukai kader Demokrat.
"Saya tahu AA mewakili perasaan jutaan kader Demokrat yang tidak terima partai dan pemimpinnya dilecehkan oleh Partai Nasdem," kata SBY dalam cuitannya.
"Penjaketan Ketua DPD PD Sulut Vicky Lumentut (jadi kader Nasdem) secara demonstratif tadi malam memang sangat melukai," sambungnya.
Dalam cuitannya, SBY meyakini Jokowi tak tahu menahu. Namun ia meyakini Jokowi bisa merasakan kekecewaan kader Demokrat. SBY juga menambahkan, Jokowi menginginkan Pemilu yang berlangsung damai.
"Meskipun saya yakin Pak Jokowi tidak tahu-menahu, beliau pasti bisa rasakan perasaan kader Demokrat. Semoga dapat dipetik hikmahnya," tulis SBY.
"Saya juga yakin Presiden Jokowi ingin pemilu ini berlangsung secara damai & tak ada perilaku politik yg melampaui batasnya," lanjut SBY.
Baca Juga: Berita Gempa Terkini: Kemenkominfo Kirim 30 Telepon Satelit
Sebelumnya, Andi Arief menuliskan cuitan dengan menyeret nama Presiden Jokowi dan Jaksa Agung HM Prasetyo perihal pindahnya Partai Demokrat Sulawesi Utara Vicky Lumentut ke Partai Nasdem.
Dalam cuitan di akun twitter @AndiArief, Arief menuding Kejaksaan Agung sebagai alat politik Partai Nasdem.
Andi juga menuding Jokowi mengetahui dan terlibat hal tersebut.
"Jokowi ini tahu apa pura2 gak tahu atau malah terlibat dalam urusan abuse of power jaksa agung yang menjadi ketua DPD Nasdem propinsi kejaksaan?," tulis Andi dalam cuitannya, Jumat (28/9/2018).
"Kalau Jokowi memang terlibat dalam skandal jaksa agung jadi alat politik Nasdem, saya menyerukan #2018gantipresiden," sambungnya.
Selain itu, Andi menuliskan cuitan bahwa Kejaksaan menjadi alat politik Partai Nasdem. Karena itu ia menyerukan adanya tagar Ganti Presiden #2018.
Berita Terkait
-
Roy Suryo Klaim Kantongi Ijazah Palsu Jokowi Langsung dari KPU: Kami Berani Mati, Adili Jokowi!
-
Ramalan Rocky Gerung: 'Hantu' Ijazah Jokowi Bakal Teror Pemerintahan Prabowo Sampai 2029!
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
-
Sinyal Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Rocky Gerung Bongkar Dugaan Manuver Ini
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial