Suara.com - Prosesi pemakaman Anthonius Gunawan Agung, petugas Air Traffic Controller (ATC) AirNav Kantor Cabang Pembantu Palu, Sulawesi Tengah, yang mengorbankan nyawa untuk memandu penerbangan Batik Air berlangsung haru, Senin (1/10/2018) siang.
Peti jenazah Agung ditandu taruna Akademi Teknik Kesekamatan Penerbangan (ATKP) Makassar menuju liang kubur.
Jenazah Agung dimakamkan di TPU Kong Tiong Hwee, Yayasan Dana Sosial, Kampung Pannara, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Prosesi pemakaman digelar secara kedinasan Kementerian Perhubungan. Sekretaris Perum AirNav Indonesia Didiet Radityo, Ketua Direktur Lembaga Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan Makassar Susanto, dan Ketua Umum Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) Suwandi, ikut dalam prosesi itu.
Isak tangis histeris ibu Agung, Anastasya Endang Setyawati (56), pecah di tepi tempat peristirahatan terakhir putra bungsunya. Agung merupakan anak terakhir dari tiga beraudara pasangan guru Endang dan Johanes Thola (57).
"Agung kenapa kamu diam, kami tidak buka dapur," ujar Endang histeris, terduduk di tepi liang pusara Agung.
Sementara ayah Agung, Johanes terlihat lebih tegar, meski sesekali terlihat air matanya menetes dari balik kaca matanya. Ia bahkan mengatakan bangga terhadap dedikasi yang telah ditunjukkan Agung.
Namun, satu penyesalannya, selama Agung lulus sebagai keryawan AirNav Kantor Cabang Pembantu Palu, November 2017 lalu, mereka belum pernah bertemu langsung.
Sebab, Johanes dan istrinya bekerja sebagai guru di Jayapura. Johanes merupakan guru SMK 3 Jayapura, sementata Endang di SMA Diaspora Kota Raja, Papua.
Baca Juga: Gempa Palu, KPU Tolak Hentikan Sementara Kampanye Pemilu 2019
"Kami biasa hanya video call, terakhir 21 September. Kalau ketemu langsung terakhir saat sebelum training di Jawa Timur, setelah pengumuman lulus AirNav November lalu," jelas Johanes.
Agung merupakan lulusan angkatan ke VIII ATKP Makassar pada 2017 lalu. Setelah lulus ia mendaftar dan lulus di AirNav Cabang Pembantu Palu.
Agung adalah korban tewas akibat gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Ketika itu, Agung tengah bertugas di ruang air traffic controller (ATC) Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie Palu.
Ia mengorbankan nyawa tertimpa reruntuhan menara ATC, agar pesawat Batik Air bernomor penerbangan 6321 bisa mengudara di tengah gempa yang berlanjut dengan tsunami.
Kontributor : Lirzam Wahid
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Jaksa Kejati Banten Terjaring OTT KPK, Diduga Peras WNA Korea Selatan Rp 2,4 Miliar
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
-
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf