Suara.com - Wakapolri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengklaim sebagian dari ribuan narapidana yang kabur di sejumlah penjara di Sulawesi Tengah kini sudah kembali ditangkap setelah menyerahkan diri.
Ribuan napi itu kabur pasca Kota Palu dan Kabupaten Donggala diguncang gempa bumi dan tsunami.
"Sebagian besar (napi) sudah kembali," kata Ari di Polda Metro Jaya, Selasa (2/10/2018).
Namun demikian, Ari tak merinci narapidana yang kembali menyerahkan diri. Dia hanya menyebutkan, alasan napi itu kabur karena ingin melihat sanak keluarganya saat sebagian daerah di Sulteng terkena bencana alam.
"Mereka lari mau lihat keluarganya, memang ada yang lari dan belum kembali dan kita lakukan pencarian," kata dia.
Pasca menyerahkan diri, kata Ari, penahanan para napi itu telah dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan dan sejumlah Rumah Tahanan milik Polres di Sulteng.
"Sebagian lapas tidak rusak. Hanya di Donggala yang rusak. Kita titipkan ke lapas dan rutan-rutan polres," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyampaikan, narapidana yang kabur di antaranya di Lapas kelas 2 A di Palu.
Menurutnya ada 588 napi yang melarikan diri. Adapun total napi yang menghuni lapas tersebut mencapai 690 orang.
"Sisa yang nggak kabur 102. Kenapa kabur? Karena bangunan roboh. 20 hunian roboh. Dengan guncangan tiap malam. Kalau di situ nggak akan tahan, mungkin juga penyediaan makanan, itu yang buat mereka kabur," kata dia, Senin (1/10/2018).
Selain itu, Wiranto menyampaikan, sebanyak 426 napi di rutan Palu ikut melarikan diri pasca kota tersebut diguncang gempa.
Napi yang masih berada di lapas saat itu hanya sebanyak 53 orang. Wiranto menjelaskan mereka melarikan diri karena pagar dan blok retak.
Selanjutnya Rutan di Donggala jumlah penghuni sebanyak 343 orang. Namun semua penghuninya lari. Sehingga tidak ada tahanan yang tersisa.
"Sehingga jumlah total tahanan itu 1.512 orang, yang lari 1.357, tersisa 155 orang," kata dia.
Dari jumlah tahanan, tercatat ada lima tahanan terorisme. Tetapi kelimanya sudah dipindahkan sebelum gempa melumpuhkan sejumlah daerah di Sulteng.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR