Suara.com - Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali mengevakuasi satu atlet paralayang korban gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada Selasa (2/10/2018) pukul 15:00 WITA atas nama Franky Kowas.
Franky yang merupakan atlet paralayang asal Sulawesi Utara ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di reruntuhan gedung Hotel Roa-Roa, Palu, Sulawesi Tengah.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi saat menghadiri jumpa pers "Atlet Paralayang yang Meninggal Dunia di Palu" di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018) sore.
"Pada 1 Oktober, jam 17:00 WITA tim evakuasi gabungan menemukan dua jenazah yakni Petra Mandagi dan Gleen Mononutu," kata Imam Nahrawi.
"Pada hari ini, Selasa (2/10/2018), jam 10;00 WITA, tim evakuasi temukan yakni Ardi Kurniawan. Satu lagi Franky Kowaas ditemukan pukul 15:00 WITA," imbuhnya.
Menurut Wahyu Yuda selaku Ketua Paralayang Indonesia, Franky Kowaas merupakan pionir kegiatan udara yang dilakukan di Sulawesi Utara. Karenanya, paralayang Indonesia merasa sangat kehilangan atas kepergian Franky.
"Franky, Petra dan Glen merupakan atlet pionir paralayang di Sulawesi Utara. Sulut kan dikenal dengan terjun payung, dengan adanya mereka paralayang di Sulut jadi berkembang," ujar Wahyu Yuda.
Menurut Wahyu Yuda, tim satgas paralayang yang dipimpin pelatih Gendon Subandono dan Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) masih terus melalukan penarian tiga atlet paralayang yang masih belum diketemukan.
"Kami akan terus mencari sampai semuanya ditemukan. Mudah-mudahan semua bisa ditemukan dalam waktu secepat mungkin," ujar Wahyu.
Baca Juga: Atas Nama Kemanusiaan, Pemerintah Biarkan Napi di Palu Kabur
Untuk diketahui, ketujuh atlet paralayang tersebut berada di Palu untuk mengikuti ajang Palu Nomoni 2018 yang berlangsung sejak 25-30 September.
Tiga atlet paralayang yang masih belum ditemukan keberadaannya adalah Dong Jin (Korea Selatan), Reza Kambey, dan Fahmi Malang.
Berita Terkait
-
Tolak Tawaran Menpora, Raffi Ahmad Ternyata Sudah Dilarang Nagita Slavina Jadi Menteri
-
Dito Ariotedjo 'Nyeletuk' soal Ijazah di Depan Roy Suryo, Erick Thohir Cuma Bisa Senyum
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
4 Pemain Timnas Indonesia yang Ucapkan Selamat kepada Erick Thohir Usai Jadi Menpora
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025