Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik pihak-pihak yang mencurigai cerita pemukulan Ratna Sarumpaet hanya rekayasa. Bahkan Fahri Hamzah mengkritik Mabes Polri yang mengeluarkan data-data dugaan rekayasa babak belur Ratna Sarumpaet.
Dalam Akun Twitternya, @FahriHamzah, Fahri Hamzah masih percaya jika Ratna Sarumpaet babak belur karena dipukuli, bukan operasi plastik. Dia menilai seharusnya, Ratna Sarumpaet mendapatkan simpati.
"Aneh, memang aneh, orang yang sedang jadi korban dan terluka justru dituduh oleh orang yang seharusnya memberinya simpati dan pertolongan. Lebih aneh karena pejabat polisi bukannya minta keterangan korban malah bikin cerita sendiri yang meragukan korban," kicau Fahri Hamzah.
Sebelumnya, penyanyi sekaligus dokter bedah, Tompi ikut berkomentar terkait wajah Ratna Sarumpaet yang babak belur. Tompi merasa janggal melihat foto yang menunjukkan bahwa Ratna bukan dikeroyok orang melainkan operasi plastik.
Hal itu disampaikannya dalam Twitter pribadinya @dr_Tompi yang ditulis Selasa (2/10/2018) pukul 11.08 WIB. Dirinya mencuitkan kekesalannya karena Ratna Sarumpaet yang memanfaatkan momen saat wajah dirinya membengkak akibat operasi.
"Gilaaaaa menjadikan bengkak operasian sebagai akibat di keroyok massa!!! Mereka sedang membodohi diri sendiri. Dan kita rakyat tertipu dan terbawa amarah. Ini contoh bagus bagaimana oknum politisi memainkan jurus-jurus," kata Tompi.
Keanehan Tompi bermula saat melihat foto Ratna yang babak belur sedang dibandingkan oleh foto dengan motif tembok yang sama. Foto yang diunggah oleh pengguna Twitter dengan nama akun @eLfathir_ kemudian dikomentari Tompi sembari memberi mention kepada Mahfud MD.
"Silakan perhatikan wallpaper kamar RSK Bina Estetika milik dokter Sidik Setiamihardja ini. Kebetulan disana Ratna Sarumpaet ditangani langsung oleh dokter Sidik," tulis @eLfathir_ Selasa (2/10/2018) pukul 10.57 WIB.
Pagi ini Suara.com mendatangi RSK Bina Estetika yang diduga jadi tempat Ratna Sarumpaet dioperasi. Namun Suara.com tidak diperbolehkan masuk.
Baca Juga: Heboh Ratna Sarumpaet Dipukuli, Begini Hasil Pelacakan Polisi
Berita Terkait
-
Heboh Ratna Sarumpaet Dipukuli, Begini Hasil Pelacakan Polisi
-
RSK Bedah Bina Estetika, Diduga Ratna Sarumpaet Operasi di Sini
-
Ungkap Rekayasa Ratna Sarumpaet, Mabes Polri Turun Tangan
-
Ratna Sarumpaet Dipukuli, Polri Beri Keterangan Resmi Hari Ini
-
Kejanggalan Tweet Ratna Sarumpaet, Prabowo: Admin yang Pegang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu