Suara.com - Pemerintah Jerman siap membantu penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, sesuai kebutuhan dan permintaan pemerintah Indonesia. Jerman mengklaim mempunyai alat canggih.
Di awal acara peringatan Hari Penyatuan Jerman tersebut Dubes Schoof juga memimpin hadirin untuk mengheningkan cipta bagi para korban dan masyarakat yang terdampak bencana gempa 7,4 SR dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018.
"Pada prinsipnya, kami siap jika diminta membantu. Kapan pun saat kami menerima pemberitahuan bahwa kami dibutuhkan, kami akan tiba di Indonesia dalam satu hari," kata Duta Besar Jerman yang ditunjuk untuk Indonesia Peter Schoof dalam acara peringatan Hari Penyatuan Jerman di Jakarta, Rabu (3/10/2018) malam.
Menurut Schoof, Jerman terutama siap membantu dalam hal pencarian dan penyelamatan korban, pemurnian air minum, pendirian tempat penampungan pengungsi, dan pengiriman ahli forensik untuk membantu identifikasi korban meninggal dunia.
"Kami memiliki tim yang berpengalaman dalam memberikan penanganan cepat pada kondisi gawat darurat pasca bencana, termasuk tim medis dan forensik, yang merupakan pekerjaan sangat sulit mengingat banyaknya korban," kata dia.
Saat ini Kedutaan Besar Jerman terus berkomunikasi dengan pihak terkait di Indonesia mengenai rencana pengiriman bantuan tim ke lokasi bencana di Sulawesi Tengah.
Bersama Uni Eropa, Jerman juga berkontribusi pada penyaluran bantuan kemanusiaan senilai 1,5 juta euro yang diumumkan pada 30 September 2018.
Acara peringatan Hari Penyatuan Jerman 3 Oktober 2018 di Jakarta dihadiri komunitas Jerman di Indonesia, diplomat, dan masyarakat Indonesia alumni Jerman. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong turut memberikan sambutan dalam acara tersebut. (Antara)
Baca Juga: Diguncang Gempa, Penerimaan CPNS di Palu Dikaji Ulang
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia