Suara.com - Sindikat perdagangan anak mengincar anak-anak korban gempa Sulawesi Tengah, yang dievakuasi ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Setidaknya, hingga kekinian, terdapat satu kasus seorang anak korban gempa Kota Palu, Sulteng, nyaris menjadi korban sindikat tersebut.
Ceritanya bermula ketika bocah—sebut saja Bunga—yang berusia 6 tahun tiba di Kota Makassar setelah menumpangi pesawat Hercules milik TNI dari Kota Palu.
Sang anak dikabarkan terpisah dari orang tuanya di Palu, dan entah kenapa ia ikut rombongan pengungsi pada tanggal 29 September ke Makassar, sehari pascatsunami.
Saat di Makassar, sang anak yang di tampung di kamp pengungsi sementara, mengalami trauma dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit.
Saat dirawat inilah, datanglah seseorang yang mengaku keluarga sang anak. “ Bunga hampir saja dibawa oleh seseorang yg mengaku keluarganya,” kata seseorang relawan seperti diberitakan Kabar Makassar—jaringan Suara.com, Kamis (4/10/2018).
Bunga yang masih tampak trauma juga tidak memberikan penolakan. Ia justru mengiyakan pengakuan pelaku.
Beruntung sebelum Korban dibawa pelaku, datanglah keluarga Bunga dan memberikan bukti-bukti otentik soal sang anak. Akhirnya Bunga bisa kembali keluarga sebenarnya pada Selasa (2/10).
“Kejadiannya Selasa siang, di salah satu lokasi pengungsi di Makassar,” kata Rahma, relawan yang mengetahui peristiwa tersebut.
Baca Juga: Buntut Hoaks Ratna Sarumpaet, Fahri Cs Dilaporkan ke MKD DPR
Menurut dia, ada beberapa anak-anak korban gempa yang tiba di Makassar. Ia berharap para pengawas atau relawan melakukan pengawasan kepada setiap anak.
“ Anak-anak kan masih trauma, jadi gampang diperdaya. Mudah-mudahan keluarga bisa mencari anak-anaknya yang terpisah dari orang tua,” paparnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Kabarmakassar.com dengan judul ”Waspada Anak-Anak Korban Gempa Palu Jadi Incaran Sindikat”
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP