Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai, kasus hoaks Ratna Sarumpaet adalah perkara yang dipolitisasi untuk menarik simpati publik.
Muzani mengakui, kasus hoaks Ratna Sarumpaet tersebut berimbas negatif terhadap kubu Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Namun, ia meyakini, setelah geger kasus hoaks aktivis gaek itu mereda, bisa jadi ada perkara politik lebih besar yang justru berbalik berimbas negatif terhadap kubu Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi - Maruf Amin.
"Ini kan (politisasi kasus hoaks Ratna) namanya juga untuk menarik simpati publik. Nanti juga ada masalah yang lebih besar dari masalah Ratna, dan publik juga harus siap menghadapi situasi itu," kata Muzani di Hotel Santika, Depok, Jawa Barat, (5/10/2018).
Muzani menilai, politisasi kasus seperti perkara hoaks Ratna Sarumpaet adalah hal biasa. Apalagi dalam pertarungan pada masa kampanye Pilpres 2019.
Karenanya, Muzani menilai, kasus hoaks penganiayaan yang diciptakan Ratna Sarumpaet dan turut berekses terhadap kubu Prabowo - Sandiaga seharusnya bisa dijadikan peringatan bagi blok politik rival, Jokowi - Maruf Amin.
"Ya biasalah. Saya menganggap perkara Ibu Ratna ini betul dipolitisasi, dan ya sebenarnya biasa saja. Nanti akan ada satu masalah yang akan dihadapi kubu Jokowi - Maruf Amin, melebihi dari kasus Ratna. Saya sudah hitung soal itu," jelasnya.
Lebih jauh Muzani mengatakan, pertalian tim sukses Prabowo - Sandiaga Uno dengan Ratna Sarumpaet sebenarnya sudah selesai.
Penyelesaian hubungan kubunya dengan Ratna yang kini menjadi tersangka kasus penyebaran informasi bohong alias hoaks tersebut, ditandai oleh surat permohonan maaf perempuan itu kepada Prabowo pada Rabu (3/10).
Baca Juga: Berkat Hoaks, Jubir BPN Sebut Elektabilitas Prabowo Bakal Naik
Dalam surat itu, kata Muzani, Ratna sudah mengakui kebohongannya dan meminta dimaafkan.
Muzani memahami, arah politisasi kasus hoaks Ratna Sarumpaet kekinian lebih menyasar pada yang disebut sebagai penyebar kebohongan perempuan itu.
Satu dari sekian banyak yang dituduh menyebar kebohongan Ratna itu adalah Prabowo. Sebab, Prabowo sempat menggelar konferensi pers untuk mendukung Ratna.
Persisnya, konferensi pers Prabowo dilakukan sebelum klaim penganiayaan itu diakui ibu dari artis Atiqah Hasiholan tersebut sebagai hoaks.
Namun, Muzani berkilah, Prabowo tak ikut menyebar hoaks, melainkan menjadi korban kebohongan Ratna.
"Kini yang dikejar itu adalah yang menyebar informasinya, Pak Prabowo. Tapi kan, Pak Prabowo bicara soal itu (sempat membela Ratna) karena berdasarkan informasi dari yang bersangkutan sendiri. Kan kira-kira begitu kronologinya," tandas Muzani.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan