Suara.com - Anggota Tim Ekonomi Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga, Rizal Ramli menyebut perekonomian Indonesia tengah dalam krisis. Rizal pun meminta pemerintah untuk lakukan beberapa langkah konkret untuk mendapatkan perubahan.
Rizal Ramli mengusulkan pemerintahan Joko Widodo untuk mengurangi defisit curreent account dan impor. Dirinya meminta pemerintah fokus mengurangi impor barang yang masuk daftar 10 besar, contohnya baja.
Menurut Rizal Ramli, Indonesia terlalu banyak mengimpor baja dari Tiongkok bahkan harganya dijual di bawah harga pasaran yang ada di Indonesia. Hal itu berdampak pada perusahaan baja lokal kemudian merugi.
"Tiongkok bajanya kebanyakan, ekses capacity, banyak dijual di Indonesia dengan harga sangat murah. Krakatau Steel nggak untung, rugi," kata Rizal Ramli, saat ditemui di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018).
Rizal Ramli meminta pemerintah memberikan tarif antidumping pada impor baja sebesar 25 persen. Hal itu dilihat Rizal Ramli dapat menurunkan nilai impor baja.
"Kami minta pemerintah laksanakan memberikan tarif antidumping sebesar 25 persen terhadap produk baja dan turunannya. Otomatis baja impor akan turun, impor kita akan turun US$ 5 juta," ujarnya.
Rizal Ramli pun sempat menyinggung adanya kabar pemerintahan Jokowi memiliki kedekatan dengan Presiden Cina, Xi Jinping.
Karena kabar tersebut, Rizal Ramli meminta kepada pemerintahan Jokowi untuk melobi pemerintahan Cina membatasi impor baja ke Indonesia.
"Bilang, 'pak jangan terlalu banyak impor. Kasih kita waktu dua tahun karena kalau kita krisis, Tiongkok juga kena. Tolong kita kurangi impor dari Tiongkok dan sebagainya," ujarnya.
Baca Juga: Fahri Hamzah Usul Mahfud MD Jadi Ikon Hari Anti Hoaks Nasional
Lobi tersebut pun berlaku kepada impor kendaraan mobil dan produknya. Menurut Rizal Ramli, Indonesia butuh dua hingga tiga tahun untuk memperbaiki kondisi krisis dengan menaikkan pajak impor kendaraan mobil.
Rizal Ramli pun menegaskan kepada pemerintah untuk tidak hanya berani menaikkan pajak 1147 komoditas kecil seperti kosmetik dan sebagainya. Dirinya meminta agar pemerintah berani menaikan harga pajak komoditi-komoditi besar.
"Kami minta Pemerintah jangan beraninya sama yang kecil doang. Pedagang menengah kecil yang dagang tas, dagang lipstik, tas, baju, berani juga sama yang besar," tuturnya.
Berita Terkait
-
AS Berlakukan Tarif Impor Baja dan Aluminium, Indonesia Terdampak?
-
Rizal Ramli Wafat, Luhut: Saya Bersaksi Engkau Adalah Orang yang Hebat
-
Prosesi Pemakaman Rizal Ramli di TPU Jeruk Purut
-
Melayat ke Rumah Duka, Anies Kenang Rizal Ramli sebagai Sosok Pejuang
-
Prabowo Kenang Sosok Rizal Ramli: Beliau Sahabat Saya, Intelektual yang Idealis
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Santai, Menkum Tak Masalah SK PPP Kubu Mardiono Digugat Kubu Supratmanto, Mengapa?
-
Jenderal Bintang 2 Pengawal Pasukan Perdamaian, Ini Sosok Mayjen TNI Taufik Budi Santoso
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
-
Khawatir Kekuatan Disalahgunakan? Pesan Prabowo ke TNI: Jangan Khianati Bangsa dan Rakyat!
-
Dana Hibah Jatim Jadi Bancakan Berjemaah, Proyek Rakyat Cuma Kebagian Ampas
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Drama Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi: Pernah Dilaporkan Hilang, Pulang Jadi Tersangka Korupsi Rp32,2 M
-
Rekening Istri dan Staf Pribadi Jadi Penampung Aliran Dana Rp32,2 M Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Sebut Suku Dayak Punya Ilmu Hitam, Konten Kreator Riezky Kabah Diciduk Polisi di Jakarta
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'