Suara.com - Padi merupakan makanan pokok penduduk Indonesia, namun pada umumnya, varietas padi memiliki kandungan Zn (Zinc) yang rendah. Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), berinisiatif meluncurkan varietas baru kaya kandungan Zn untuk mengatasi kekurangan gizi besi yang cukup banyak dialami Indonesia.
Kekurangan gizi besi merupakan masalah serius bagi dunia dan Indonesia. Sekitar 30 persen penduduk dunia, termasuk Indonesia, terutama anak-anak, beresiko menderita kekurangan gizi Zn.
Selain berakibat pada menurunnya daya tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup manusia, kekurangan Zn juga menjadi salah satu pemicu faktor kekerdilan atau stunting, yang prevalensinya cukup besar dan merata di Indonesia.
"Dalam upaya meningkatkan nilai gizi, sekaligus untuk mengatasi kekurangan gizi besi pada masyarakat, kami akan melakukan langkah melaui biofortifikasi, yaitu perakitan varietas padi dengan kandungan Zn tinggi," kata Kepala BB Padi, Priatna Sasmita, di Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Priatna menyatakan, hal tersebut telah dirintis, antara lain di IRRI sejak 2000-an, dan telah menghasilkan galur-galur yang diuji di negara-negara kolaborator, seperti International Rice Research Institute (IRRI), dan Harvest Plust Project (kolaborasi CIAT dan IFPRI). Material pemuliaan tersebut telah diuji di negara-negara kolaborator penelitian, antara lain Filipina, Bangladesh, dan Indonesia.
Pengujian materi pemuliaan padi Zn tinggi dari IRRI mulai diuji di Indonesia pada 2009, dan diintensifkan pada 2013. Pemurnian dan seleksi materi-materi pemuliaan tersebut telah menghasilkan galur-galur harapan yang mulai diuji multi lokasi pada 2016.
"Pada 2016-2017, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian melakukan uji multi lokasi galur-galur dengan kandungan Zn tinggi di beberapa provinsi di pulau Jawa, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat," jelas Priatna.
Galur-galur yang dimaksud antara lain, IR97477-115-1-CRB-0-SKI-1-SKI-0-2 (Inpari 46 Nutri Zinc), IR99680-3-CRB-0-SKI-1-SKI-2-5 (Inpari 47 Nutri Zinc), dan IR99270-34-2-1 (Inpari 48 Nutri Zinc). Setelah melalui beberapa metode pengujian, dari mulai uji multi lokasi, pengujian ketahanan hama penyakit, pengukuran Zn sampai evaluasi karakter mutu gabah dan fisiko kimia beras, tiga galur tersebut dinyatakan memiliki kandungan Zn tinggi.
Dari 3 galur yang diusulkan, galur Inpari 46 Nutri Zinc dinyatakan lulus untuk dilepas sebagai varietas unggul oleh tim penilai pelepas varietas tanaman pangan, di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, pada sidang pelepasan varietas, yang dilaksanakan di Bogor, 3 Oktober 2018.
Baca Juga: Amankan Produksi, Kementan Kendalikan Hama Tanaman Sejak Dini
Varietas Inpari 46 Nutri Zinc memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,5i ppm. Pelepasan galur-galur sebagai varietas baru diharapkan akan mampu meningkatkan nilai gizi masyarakat Indonesia pada umumnya, dan dapat mengatasi kondisi gizi Zn buruk yang ditandai antara lain dengan adanya prevalensi stunting.
"Galur-galur yang diusulkan tersebut memiliki kandungan Zn dalam beras paling tinggi diantara galur yang diuji, sehingga sangat prospektif untuk dilepas sebagai varietas padi unggul baru, produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak dan pulen," tambah Priatna.
Ia menyebut, langkah ini sangat strategis, karena padi merupakan sumber makanan pokok penduduk Indonesia. Ia berhadap, Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) bisa melakukan perakitan varietas yang memiliki kandungan gizi target, antara lain Zn yang tinggi, sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan.
"Mudah-mudahan setelah SK pelesapasan varietas tersebut terbit, benihnya dapat segera diperbanyak agar bisa segera dikembangkan untuk dimanfaatkan petani. Ke depan, varietas ini akan menunjang upaya menjaga ketahanan gizi masyarakat dan ketahanan pangan nasional," terang Priatna.
Dengan lulusnya varietas Inpari 46 Nutri Zinc tersebut, diharapkan bisa memberikan alternatif bahan tanaman bermutu kepada petani di lahan sawah irigasi dengan kandungan gizi Zn tinggi, rasa nasi disukai, relatif tahan terhadap hama/penyakit utama, dan daya hasil relatif tinggi.
Berita Terkait
-
Kenaikan Tarif Pajak PPN 12%, Harga Beras Bakal Naik Namun Jangan Panik!
-
Menaker Sebut Tingkat Pengangguran Terbuka Turun Menjadi 4,82%
-
Hingga Juni, Penumpang Kereta Api Hampir Sama dengan Jumlah Penduduk Indonesia
-
Penduduk Indonesia Paling Banyak Mengonsumsi Mikroplastik di Dunia Hingga 15 Gram Perbulan, Ketahui Dampak Kesehatannya
-
Panen Banyak dan Waktu Tanam Singkat Jadi Pertimbangan Kabupaten Belitung Pilih Varietas Padi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
KPK Soal Pembebasan Ira Puspadewi Cs: Secepatnya Ya
-
Belum Terima BLTS? PT Pos Indonesia Pastikan Surat Pemberitahuan Masih Terus Didistribusikan
-
Survei Tingkat Kepercayaan ke Lembaga Negara: BGN Masuk Tiga Besar, DPR-Parpol di Posisi Buncit
-
Darurat Banjir-Longsor Sumut, Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Jalur Logistik yang Putus
-
KPK Panggil Kakak Hary Tanoe dalam Kasus Bansos Hari Ini
-
Survei Terbaru Populi Center Sebut 81,7 Persen Publik Yakin Prabowo-Gibran Bawa Indonesia Lebih Baik
-
Heartventure Dompet Dhuafa Sapa Masyarakat Sumut, Salurkan Bantuan ke Samosir-Berastagi
-
Bansos Tetap Jalan Meski Sumatera Terendam Bencana, PT Pos Indonesia Pastikan Penyaluran Aman
-
KPK Pertimbangkan Lakukan Eksekusi Sebelum Bebaskan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi, Ini Penjelasannya
-
Francine PSI Tagih Janji Pramono: kalau Saja Ada CCTV yang Memadai, Mungkin Nasib Alvaro Beda