Suara.com - Bidang pertanian menjadi salah satu sektor unggulan di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sektor ini diharapkan mampu membantu meningkatkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
Dikutip dari kantor berita Antara, salah satu hasil pertanian yang digadang-gadang Kabupaten Belitung adalah padi.
"Dengan kemampuan produksi padi sendiri, tentu tidak ketergantungan lagi pasokan beras dari luar pulau Belitung yang selama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," papar Yuspian, Penjabat Bupati Belitung, di Tanjung Pandan, Selasa (11/6/2024).
Rencananya, Kabupaten Belitung akan mengembangkan padi varietas genjah.
“Kami sengaja mengembangkan dan memilih padi varietas genjah karena produksi panen banyak serta waktu tanam relatif singkat, hanya 70 hari masa tanam," jelas Yuspian memberikan alasan pemilihan varietas padi ini.
Ditambahkannya bahwa produktivitas tanaman padi jenis genjah diperkirakan mencapai 16,5 ton per hektare. Atau jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis padi lain yang selama ini ditanam petani, hanya maksimal rata-rata 3,7 sampai empat ton per hektare.
Bila membandingkan waktu tanam hingga panen pun, genjah lebih ekonomis karena hanya 70 hari. Terbilang singkat bil dibandingkan padi lain yang bisa memakan waktu 90 hari sampai panen.
"Kami melakukan alih teknologi pertanian menggunakan mikroba dan bibit unggul dengan harapan dapat membantu petani memperoleh hasil panen yang maksimal," tutur Yuspian memberikan detail tentang bibit padi.
Tahap awal atau uji coba penanaman padi genjah, dipusatkan di area persawahan Agro Kenupu Desa Cerucuk Kecamatan Badai seluas lima hektare.
Baca Juga: Dukung Branding Wisata Belitung: Penyebutan Bandara dan Tambah Jadwal Penerbangan
"Kami berharap dalam uji coba alih teknologi pertanian dengan varietas bibit padi yang unggul berhasil sesuai harapan dan menjadi motivasi bagi petani untuk menanam padi jenis itu," pungkas Yuspian.
Berita Terkait
-
Jawaban Menohok Piyu Padi Dicibir Sowan ke Nasdem Terkait Usulan Pengelolaan Royalti
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Piyu Padi Kesal, Kenapa Usulan Penting Komposer Tak Dimasukkan di Draft RUU Hak Cipta?
-
Piyu PADI 'Gebrak' DPR: Stop Bicara Royalti Dulu, Izin Gunakan Lagu untuk Komersial Lebih Penting
-
Harga Beras Mahal Justru Tak Buat Petani Sejahtera
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Nelayan Pandeglang dan Cirebon Akui Surkom Permudah Akses BBM Subsidi
-
Menteri Keuangan Ditolak Masuk Istana karena Pakai Mobil Kijang Tua
-
Harga Emas Antam Buat Investor Panas Dingin
-
Harga Emas Galeri 24 Hari Ini: Turun Jauh Dibandingkan Kemarin, Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Rupiah Dibuka Keok Lawan Dolar AS, Sudah Sentuh Level Rp 16.638
-
Genjot Ekonomi Inklusif, BPD Bisa Jadi Motor Pengentasan Kemiskinan
-
Harga Emas Antam Tergelincir Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.321.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Ini Deretan Saham yang Menghijau
-
BI Buka Ruang Turunkan Suku Bunga, Ini Alasannya
-
Pelototi Pedagang, Pemerintah Dirikan Satgas Pengendalian Harga Beras