Suara.com - Wakil Ketua TKN Jokowi – Maruf Amin, Abdul Kadir Karding, enilai video rekaman Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang menegur Managing Director IMF Christine Lagarde di Bali untuk mengacungkan satu jari merupakan candaan.
Sebab, kata Karding, video rekaman tersebut sudah diklarifikasi langsung oleh Luhut bahwa satu jari melambangkan satu Indonesia.
"Ya kan Pak Luhut sudah jawab sekadar bercanda. Kedua, sebenarnya yang dimaksud satu itu Indonesia nomor satu dalam penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF – Bank Dunia,” ujar Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (17/10/2018)
Namun, ia heran candaan Luhut menjadi isu politik yang kini diperbincangkan. Karding menilai Luhut dan Menteri Keuangan Sri Mulyani tak memiliki niat berkampanye. Sebab, kata Karding, setiap orang memiliki hak untuk menentukkan pilihannya.
Tak hanya itu, politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menyebut video pose satu jari tersebut menjadi hikmah perlunya sosialisasi kepada pejabat pemerintah untuk membaca kembali peraturan KPU.
Sebelumnya, Luhut Binsar Panjaitan mengklarifikasi video yang beredar saat acara sesi foto pertemuan tahunan IMF – WB di Bali. Dalam video tersebut, Luhut menegur Managing Director IMF Christine Lagarde.
Dalam video yang dilansir salah satu televisi swasta yang beredar di media sosial, saat sesi foto, Christine Lagarde mengacungkan dua jarinya. Sementara Luhut yang berdiri disamping Christine Lagarde berpose dengan 10 jarinya.
Namun, setelah melihat ke arah Christine Lagarde, Luhut merubah pose menjadi satu jari. Dalam rekaman video tersebut terdengar, Luhut meminta Christine Lagarde untuk mengacungkan satu jari.
"No, No, Not two, not two," kata Luhut kepada Christine Lagarde.
Baca Juga: Pramugari Cantik yang Viral Terungkap, Ini Sosoknya
Mendengar ucapan Luhut, Christine Lagarde langsung mengacungkan satu jari mengikuti gaya Luhut.
Setelah sesi foto selesai, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan kepada Christine Lagarde perihal pose satu jari saat sesi foto.
Sri Mulyani mengatakan bahwa pose dua jari untuk Prabowo. Sementara satu jari untuk Jokowi.
"Two is for Prabowo, one is for Jokowi," kata Sri Mulyani.
Luhut memberikan penjelasan bahwa satu jari untuk Indonesia Satu.
"Oo, itu sih, kan saya bilang Indonesia nomor satu. Kan dia yang bilang, jadi saya bilang begini," ucap Luhut seraya menunjukkan satu jari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy