Suara.com - Dedengkot gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera, angkat bicara terkait video sejumlah anak Pramuka yang diajak meneriakkan yel-yel 2019 ganti Presiden. Dirinya menegaskan, hal tersebut bukan merupakan seruan dari gerakan yang ia inisiasikan.
Mardani berpendapat, anak-anak atau pelajar tidak boleh terlibat atau diajak langsung dalam politik praktis. Dirinya kembali menegaskan, rekaman dalam video tersebut merupakan tindakan yang tak dapat dibenarkan.
"Pertama, tidak boleh anak-anak ataupun pelajar diajak dalam politik praktis dan itu tidak benar. Tetapi bahwa mengajarkan anak-anak melek politik, kemudian diajarkan kondisi negara boleh. Tapi mengenai rekaman itu tidak benar," tegas Mardani Kantor Indonesia Democracy Monitor, Jalan Lautze Nomor 62 C, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).
Mardani mengatakan, anak-anak di Indonesia perlu mendapatkan pendidikan mengenai Keindonesiaan agar dapat mencintai negeri. Dirinya mengimbau agar anak-anak tidak perlu diajarkan sesuatu yang sifatnya menjurus pada politik praktis.
"Imbauannya, mari kita didik anak-anak menjadi anak yang tangguh, yang kenal negerinya, tapi biarkan mereka dengan keanak-anakannya, tidak perlu dipercepat menjadi orang dewasa untuk memilih salah satu pasangan calon," imbaunya.
Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan sejumlah siswa berseragam Pramuka diajak menyerukan yel-yel 2019 ganti presiden.
Pada awal video, seorang lelaki tampak mengangkat satu tangan kanannya dan menyerukan takbir, lalu diikuti oleh para siswa.
Setelah itu, lelaki tersebut berseru “2019”, sontak para siswa menjawabnya "ganti presiden" dengan mengangkat tangan kanan mereka.
Baca Juga: Denmark Open 2018: The Minions dan Owi / Butet Melenggang
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih