Suara.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan buka suara terkait adanya calon legislatif (caleg) dari PAN yang enggan mengkampanyekan pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Baginya yang terpenting mayoritas kader PAN solid mendukung kandidat tersebut.
Zulkifli menjelaskan adanya suara minor dalam internal PAN bukan suatu masalah yang besar dalam kesolidan PAN untuk mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2018. Pria yang akrab disapa Zulhas ini menegaskan hampir seluruh kader mengikuti amanat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN.
"Yang paling penting nggak usah nolak, buat setujunya yang paling penting intensi politiknya kan naik. Kalau soal dukung mendukung itu biasa dan rata-rata PAN itu ikut apa perintah DPP," kata Zulkifli di Gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Jumat (19/10/2018).
Meskipun ada nada berbeda dalam suara dukungan, Zulkifli mengaku lebih mementingkan menciptakan kampanye sejuk. Sebab, ia melihat tingginya tensi Pilpres 2019 di berbagai media sosial.
"Saya juga memonitor media-media sosial, jangan begitu-begitu amatlah kaya mau perang. Ini kan kita mau pilih pemimpin antar saudara, antar kita. Kita ini bukan mau perang," ujarnya.
Zulkifli pun menambahkan bahwa PAN memprioritaskan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dirinya pun meyakini meskipun ada kader PAN yang enggan mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga tidak akan mengganggu DPP.
"Ya tentu semua. Yang paling penting tadi itu, damai. Karena pak Prabowo, pak Jokowi nggak ada masalah. Kami di DPP berteman," pungkasnya.
Untuk diketahui, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengungkapkan ada beberapa kader yang menyatakan untuk tidak mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga.
Hal tersebut disebabkan para kader tersebut lebih memilih mendukung pasangan calon nomor urut 01 atau Jokowi-Maruf Amin.
Baca Juga: Ahmad Dhani Balas Laporkan Pelaku Persekusi ke Bareskrim
"Di antara caleg kita yang berjuang di daerah, 'mohon maaf ketum, mohon maaf sekjen. Tetapi di bawah, saya mungkin tidak bisa terang-terangan untuk berpartisipasi dalam pemenangan Pak Prabowo. Karena konstituen saya tidak sejalan dengan itu. Jadi mohon maaf'," kata Eddy di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar