Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan dana kelurahan yang kekinian sedang dibahas pemerintah dan DPR tidak akan sebesar dana desa. Dana kelurahan menurutnya hanya bersifat stimulan.
Tjahjo menjelaskan dana kelurahan berbeda dengan dana desa yang memiliki banyak indikator dalam menentukan formulanya, seperti berdasarkan jumlah penduduk dan angka kemisikinan. Dana kelurahan menurutnya lebih bersifat stimulus guna merangsang percepatan pemerataan dan kesejahteraan.
"Sifatnya stimulan, karena kelurahan sifatnya SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), sudah ada pos anggarannya sendiri," kata Tjahjo di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).
Lebih lanjut, Tjahjo mengungkapkan kalau usulan dana kelurahan merupakan masukkan dari berbagai Wali Kota dan Bupati yang mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah pusat. Mengingat, menurutnya adanya tensi kalau di desa mendapatkan kucuran dana desa sedangkan di tingkat kelurahan tidak.
Untuk itu menurutnya, perlu juga memikirkan untuk mengalokasikan dana kelurahan. Terlebih menurutnya, di beberapa keluruhan juga masih terdapat masyarakat yang kekurangan.
"Sehingga perlu kita untuk menjaga tensi itu atau dari sisi harmoni antara pemerintah di daerah makanya perlu ada alokasi seperti itu," tuturnya.
Dana kelurahan dianggarkan sebesar Rp 3 triliun dan sedang dalam pembahasan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan DPR. Angka Rp 3 triliun ini diambil dari Dana Desa yang awalnya dianggarkan Rp 73 Trilliun menjadi Rp 70 Trilliun.
Berkenaan dengan itu, Tjahjo menyampaikan kalau dana keluruhan tersebut dianggarkan untuk total 8.485 kelurahan di seluruh Indonesia. Terkait alokasinya, kata Tjahjo direncanakan akan melalui kepala daerah, yakni bupati atau wali kota.
Kendati begitu, Tjahjo belum dapat memastikan nominal dana di tiap kelurahan.
Baca Juga: Rabu, Ahmad Dhani Datang Diperiksa Sebagai Tersangka Ujaran Idiot
"Saya kira tiap kelurahan sama, disama-ratakan. Itu satu opsi ya," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis
-
Dipolisikan Buntut Ucapan Soeharto Pembunuh Rakyat, Ribka PDIP Tak Gentar: Dihadapi Saja
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026
-
Prabowo Terima Kunjungan Mantan PM Australia di Hotel Tempat Menginap, Ini yang Dibahas
-
Angka Perkawinan Anak Turun Jadi 5,9 Persen, KemenPPPA Waspadai Perubahan ke Nikah Siri
-
Jadi Lingkaran Setan Kekerasan, Kenapa Pelanggaran HAM di Indonesia Selalu Terulang?
-
Tindak Setegas-tegasnya! Geram Gubernur Pramono Soal 3 Karyawan Transjakarta Dilecehkan
-
Panas di Senayan: Usulan BPIP Jadi Kementerian Ditolak Keras PDIP, Apa Masalahnya?
-
Ahmad Luthfi Komitmen Berikan Pemberdayaan Kepada Perempuan
-
Ribka Dilaporkan ke Bareskrim soal Ucapan Soeharto Pembunuh, Pelapor Ada Hubungan dengan Cendana?