Suara.com - Satu narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang, Jawa Tengah, bernama Wicaksono, tewas setelah berduel dengan sesama napi di dalam lapas.
Sebelum mengembuskan nafas terakhir, Wicaksono sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Ya benar atas nama Wicaksono napi narkotika, tewas seusai berselisih dalam lapas dengan sesama rekan atas nama Faisal Akbar," kata Kepala Lapas Kedungpane Dadi Mulyadi, Rabu (24/10/2018).
Dadi mejelaskan, perselisihan keduanya terjadi pada hari Sabtu (20/10) akhir pekan lalu, sekitar pukul 07.30 WIB, saat jadwal napi mandi pagi.
Korban terluka ditusuk di bagian perut oleh pelaku menggunakan garpu makan yang dimodifikasi.
"Korban sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari untuk operasi, hingga akhirnya meninggal dunia tadi malam," ujarnya.
Dadi menduga, perselisihan dua napi tersebut sudah ada sejak keduanya masih berada di luar lapas. Keduanya merupakan residivis.
"Keduanya residivis, satunya pidana umum, satunya narkotika, sudah ada perselisihan saat keduanya masih berada di luar lapas. Informasinya karena utang piutang," katanya.
Pelaku kekinian masih dalam tahanan Lapas Kedungpane. Pihaknya menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.
Baca Juga: Diperiksa Lima Jam, Rizal Ramli: Pertanyaannya Bagus-bagus
"Pelaku karena masih warga binaan kami, jadi masih dalam lapas. Proses penyidikan kepolisian nanti bisa di dalam lapas," tukasnya.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
Misteri Makam Tanpa Nama di Pinggiran Jalan Sriwedari Solo
-
Goda Istri Orang dan Tantang Duel Suami, Dukun Tewas Dicelurit
-
Putus Cinta, Hidup Rini Berakhir pada Seutas Tali Rafia
-
Ganteng dan Tajir, Prabowo-Sandi Diyakini Bakal Sukses di Jateng
-
2 Hari di Jateng, Jokowi Sambangi Ponpes di Demak dan Semarang
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka