Suara.com - Polisi meringkus tiga pemuda yang melakukan perampokan terhadap sebuah minimarket, Jalan Atang Sanjaya, Kampung Gardu, RT2, RW5, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten. Alasan trio bandit jalanan itu merampok untuk modal bermain judi online.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan menyampaikan, setidaknya ada dua mini market yang menjadi sasaran perampokan. Bahkan, kata Harry, para tersangka tak segan membacok korbannya menggunakan samurai apabila melawan.
"Sudah dua kali beraksi dengan sasaran para pelaku minimarket 24 jam. Mereka sengaja memanfaatkan suasana sepi untuk merampas harta minimarket. Ketiga pelaku selalu membekali dirinya dengan samurai, mereka pun tak segan mengelukai korbannya dengan sadis jika permintaannya tak terpenuhi," kata Harry di Mapolres Metro Tangerang, Kamis (25/10/2018).
Pengungkapan kasus ini dilakukan setelah polisi menganalisa rekaman pengawas atau CCTV yang ada di mini market tersebut. Tak sampai 24 jam pasca perampokan, ketiga tersangka bernama Randy (22), Aldi (23), dan Junaidi (22) pun akhirnya diringkus di beberapa lokasi berbeda.
Namun, Harry menyampaikan, petugas terpaksa menghadiahkan timah panas ke kaki ketiga tersangka lantaran berusaha kabur saat disergap.
"Saat ditangkap ketiganya berusaha melarikan diri bahkan salah seorang pelaku berupaya melawan. Sehingga kami ambil tindakan tegas terukur di kaki terhadap tiga pelaku," ujar Harry.
Randy yang menjadi otak perampokan minimarket itu mengaku, uang hasil merampok itu digunakan bermain judi online.
"Hasil dari rampok buat maen (Judi Online) pak, sering kalah juga," kata Randy sembari menundukan kepala.
Buntut dari tindakannya itu, ketiga tersangka kini sudah meringkuk di penjara. Mereka dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang Pencurian dan Kekerasan dengan ancaman hukuman penjara 12 tahun.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Ngebet Punya Pacar Bule?
Kontributor : Anggy Muda
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang