Suara.com - Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Erick Thohir berkomitmen akan mematuhi peraturan kampanye di Pilpres 2019. Hal itu disampaikan Erick usai berkonsultasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait aturan kampanye di Pemilu 2019.
Erick kemudian mengklaim kubu Jokowi lebih mengerti aturan kampanye setelah berkonsultasi dan menyamakan persepsi terkait peraturan kampanye dengan Bawaslu. Untuk itu, dia mengatakan akan berkomitmen untuk mematuhi aturan tersebut.
"Kami lebih mengerti, jauh lebih siap dan yang terpenting kami juga komit bahwa pemilu ini harus sesuai dengan peraturan yang ada dan kita tidak ada maksudnya sedikitpun ingin juga melanggar-melanggar peraturan," kata Erick di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
Erick mengungkapkan komitmen tersbut sejalan dengan apa yang diinstruksikan Jokowi. Menurutnya, sejak awal capres petahana nomor urut 01 itu selalu mengingatkan kepada TKN dan jubir Jokowi - Ma'ruf untuk mentaati aturan kampanye dan tidak membuat konflik.
"Nah, di sini pun kami sama. Kami tidak ingin meciptakan konflik juga dengan tadi misalnya tidak mentaati peraturan-peraturan yang ada. Message-nya sih itu tadi dan kita cukup banyak belajar," tuturnya.
Selain itu, Wakil Ketua TKN Jokowi Ma'ruf Amin, Asrul Sani juga mengatakan sempat meminta penjelasan terkait definisi citra diri dalam kampanye ke Bawaslu. Pasalnya, kata Asrul, sebelumnya apa yang dipahaminya terkait definisi citra diri berbeda dengan yang menjadi acuan Bawaslu.
Setelah mendapatkan penjelasan kini Kata Asrul dirinya lebih memahami dan akan memperbaiki manajemen TKN Jokowi - Ma'ruf terkait aturan kampanye.
"Kami sudah lebih bisa memahami pemahaman Bawaslu soal itu (citra diri), apa yang jadi pendapat, pegangan Bawaslu," pungkasnya.
Baca Juga: Pengganti Sandiaga Mengerucut Dua Nama, Tinggal Kesepakatan
Berita Terkait
-
Balas Jokowi, Fadli Zon Buat Puisi Berjudul Sontoloyo!
-
Jokowi Sebut Politikus Sontoloyo, Moeldoko: Itu Bercanda
-
Ma'ruf Amin Yakin Politikus Sontoloyo Memang Ada di Indonesia
-
Tak Temukan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Tutup Kasus Hoaks Ratna
-
Kubu Jokowi Minta Saran ke Bawaslu Agar Tak Melanggar Peraturan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif