Suara.com - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA), Novel Bamukmin menuding tim pemenangan Joko Widodo atau Jokowi sengaja merencanakan pembakaran bendera tauhid di Garut saat Hari Santri Nasional. Rencana itu agar Jokowi menang dan Prabowo Subianto kalah di Pilpres 2019 mendatang.
Novel juga mengatakan aksi pembakaran bendera tauhid itu dilakukan untuk menimbulkan kericuhan di tengah masyarakat.
"Jadi mereka memancing pembakaran bendera Tauhid agar umat Islam ricuh. Lalu kericuhan terjadi dimana manna sehingga kondisi negara darurat. Sehingga mereka harus memegang tampu pepmerintahan sekali lagi," jelasnya gamblang.
Novel berharap skenario ini bisa terbongkar. Sehingga publik tidak selalu terpengaruh dengan rencana politik kelompok pendukung Jokowi. Ia juga berharap umat Muslim tidak terpecah akibat kekisruhan pembakaran bendera bertuliskan Tauhid.
Sebelumnya Kepolisian Jawa Barat sudah memastikan jika bendera tauhid yang dibakar Banser NU merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI. HTI merupakan ormas terlarang di Indonesia.
Pihak NU maupun GP Ansor juga memastikan itu bendera HTI. Hanya saja GP Ansor tidak ingin meminta maaf atas pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid itu.
Berita Terkait
-
Ratna Sarumpaet Dicurigai Dipaksa Berbohong Agar Jokowi Menang
-
Ngaku Sebar Isu PKI, Kini La Nyalla Janji Menangkan Jokowi
-
Jokowi Curhat ke Tim Sukses Diserang Terus soal Isu PKI
-
Selalu Unggul di Survei, Jokowi ke Timses: Jangan Terlena
-
Jawaban Jokowi saat La Nyalla Minta Maaf Sebar Isu Keturunan PKI
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum