Suara.com - Polri membentuk posko pencarian orang di beberapa titik di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten.
Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyampaikan, pembentukan posko untuk melayani warga untuk mencari keluarga yang menjadi penumpang dari pesawat Lion Air yang hilang di perairan Tanjung Karawang. Menurutnya, dalam posko itu merupakan bantuan Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat.
"Dari Polda Metro Jaya, biddokes Polda Metro Jaya kemudian dari Polda Jabar juga siap mobilisasi, artinya dari daftar manifes kita proaktif, mendapatkan ante mortem dari keluarga yang diduga penumpang pesawat yang diduga jatuh di krawang," ujarnya (28/10/2018).
Menurut Setyo, posko juga akan ditempatkan di lokas lain yang berdekatan dengan kawasan jatuhnya pesawat. Posko kemungkinan besar akan ditempatkan di pesisir pantai karawang.
"Sementara itu masih di Soetta, dengar dari pak Wakapolri kalo diperlukan di dekat TKP. Bisa dibuat posko taktis disana, ya mungkin kalau di perairan Karawang ya daerah pantainya," ujarnya.
Sebelumnya, pesawat Lion Air type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik yang terbang dari Jakarta pada pukul 06.20 WIB menuju Pangkalpinang hilang kontak. Pesawat yang berangkat dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E
Pesawat ini diketahui membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot. Pesawat pun sempat meminta kembali ke Bandara Soekarno Hatta sebelum akhirnya hilang kontak. Namun naas, pesawat ini diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Karawang.
Berita Terkait
-
Keluarga Korban Lion Air Jatuh Mulai Datang ke Bandara Soetta
-
Bhavye Suneja, Pilot Asal India Lion Air JT 610 yang Baru Menikah
-
Posko Pengaduan Lion Air Jatuh Didirikan di Bandara Pangkalpinang
-
Lion Air Jatuh, Berapa Lama Penumpang Bisa Bertahan di Air?
-
Keluarga Korban Lion Air Berurai Air Mata di Basarnas
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor