Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerukan kerja sama internasional dalam menjaga laut dan mengelolanya secara berkesinambungan. Tantangan kelautan yang tengah dihadapi, kata Jokowi, membutuhkan aksi nyata dan perhatian bersama.
Hal itu ditegaskannya saat hadir dan memberikan sambutan dalam pembukaan Our Ocean Conference (OOC) 2018 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (29/10/2018).
"Jangan terlambat berbuat untuk laut kita. Satu negara tidak dapat menangani tantangan yang kita hadapi. Satu negara tidak dapat mengoptimalkan manfaat laut bagi masyarakat dunia,” kata Jokowi.
Jokowi menerangkan, pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Oleh karena itu diperlukan kerja sama.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan laut merupakan tulang punggung kehidupan dunia. Selain itu Kepala Negara juga menyebut lebih dari 90 persen total volume perdagangan dunia dilakukan melalui laut.
Sementara ratusan juta manusia, kata dia, hidup bergantung pada sektor perikanan dan rantai pasokannya. Namun, di sisi lain, lautan juga menghadapi sejumlah tantangan serius.
"Kejahatan di laut semakin marak. IUU Fishing, data FAO mengatakan, nilai jumlah ikan yang diambil secara ilegal besarnya sekitar 2,6 juta ton atau bernilai sekitar10-23 miliar dolar AS setiap tahun. Adanya perompakan, perdagangan manusia, penyelundupan obat-obatan, perbudakan, dan lain-lainnya," ujar dia.
Selain itu, polusi laut yang diakibatkan sampah plastik, rusaknya terumbu karang, peningkatan suhu air laut, dan klaim maritim antarnegara yang tak terselesaikan juga menjadi ancaman nyata. Kepala Negara mengatakan bahwa OOC 2018 ini harus dapat menjadi motor perubahan terhadap komitmen penanganan tantangan itu.
"Kita memerlukan revolusi mental untuk menangani tantangan di laut dan mengelola laut secara berkesinambungan. OOC harus menjadi motor penggerak revolusi mental global untuk merawat laut," tuturnya.
Baca Juga: Asa Anak Penumpang Lion Air: Semoga Bapak Ditemukan Selamat
Di hadapan para pemangku kepentingan kelautan dari berbagai negara dan sejumlah kepala negara yang hadir, Presiden menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi kekuatan maritim dunia sekaligus berperan aktif dalam merawat dan menjaga laut Indonesia dari berbagai ancaman nyata. Indonesia juga membuka kerja sama dan dialog dengan negara-negara ASEAN untuk memajukan kerja sama maritim serta penghormatan terhadap hukum internasional.
"Dalam empat tahun terakhir, berbagai langkah telah dilaksanakan termasuk meningkatkan konektivitas melalui tol laut dengan memperkuat armada laut dan pembangunan 477 pelabuhan, pengurangan polusi laut dengan target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada tahun 2025, tercapainya kawasan konservasi perairan seluas 20 juta hektare pada tahun 2018 (dua tahun lebih cepat dari target 2020), dan aktif memajukan kerja sama maritim di ASEAN, IORA, Pasifik Selatan, PBB, dan berbagai forum internasional," ucap dia.
Di penghujung sambutan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengajak seluruh pihak untuk berani mengambil langkah-langkah konkret terhadap upaya menjaga lautan.
Langkah konkret yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan berdampak nyata terhadap perlindungan laut.
”Every little action count. Untuk itu saya mendorong OOC mengambil langkah guna meningkatkan sinergi yang dilaksanakan masing-masing negara," katanya.
Jokowi mengkahiri sambutannya dengan membacakan puisi. Berikut puisi terkait jangan punggungi laut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu