Suara.com - Kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat mulai diteliti oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada Kamis (1/11/2018) malam.
Investigator Kesalamatan Moda Penerbangan pada KNKT Ony Soeryo Wibowo menyampaikan, proses untuk mengunduh data dalam black box itu akan memakan waktu selama 2 jam.
"Download-nya cepat, pernah saya sampaikan prosesnya tidak lebih dari 2 jam, mudah-mudahan," kata Ony saat ditemui di Kantor KNKT, Jakarta Pusat.
Ony menjelaskan, dalam black box itu memuat data dan fakta penerbangan Lion Air JT 610 atau disebut preliminary report. Nantinya, jika data dan fakta yang ada di dalam black box sudah berhasil diunduh akan segera diumumkan kepada publik dalam waktu 30 hari setelah kejadian pesawat jatuh.
Namun, data dan fakta yang disampaikan dalam kurun waktu 30 hari itu hanya berupa data tanpa analisis. Analisis penyebab jatuhnya pesawat baru bisa diumumkan 1 tahun setelah insiden pesawat jatuh.
"Dalam jangka waktu 1 bulan kami wajib menerbitkan preliminary report yang berisi mengenai data dan fakta apa yang terjadi pada pesawat ini tanpa analisis, penjelasan, penyebab," ungkap Ony.
Sebelumnya, Kepala Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan satu dari dua kotak hitam telah ditemukan. Kotak oranye itu ditemukan pada Kamis (1/11/2018) pagi.
"Akhirnya kita hari ini, pagi tadi, kita menemukan salah satu dari dua black box yang terpasang di pesawat," kata Soerjanto.
Penemu Black Box Lion Air JT 610 itu adalah Sertu Hendra, penyelam TNI Angkatan Laut. Sertu Hendra menemukan Black Box Lion Air berwarna oranye dalam kondisi utuh di kedalaman 30 meter dan tertutup lumpur.
Baca Juga: Sandiaga Tugaskan Cucu Pendiri NU Sosialisasi Program Pesantren
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Cerita Sedih Anak Kos di Pasar Minggu, Lagi Kondisi Sakit, Motornya Digondol Maling!
-
Rocky Gerung: Dengan Seizin Pak Jokowi, Maka Projo Akan Dihibahkan ke Gerindra
-
Proyek RDF Limbah Sampah di Rorotan 'Teror' Puluhan Anak: Batuk, Sakit Mata, Muntah hingga ISPA
-
Jalan Ketiga Lukas Luwarso: Buru Ijazah Asli Jokowi, Bongkar Dugaan 'Operasi' Penutupan Fakta
-
Menunggu Nasib Lima Anggota DPR Nonaktif di Tangan MKD, Hati-hati Publik Marah Bila...
-
Tragis! Dikeroyok Teman Satu Tongkrongan, Luis Tewas di Depan Masjid usai Pesta Miras
-
Zulkifli Hasan Klaim Program MBG Bisa Tingkatkan IQ Anak Indonesia
-
Buron Korupsi E-KTP Paulus Tannos Lawan KPK dari Singapura, Gugat Penangkapan Lewat Praperadilan!
-
Usut 'Borok' Sahroni hingga Eko Patrio, MKD Gandeng Kriminolog hingga Analis Perilaku
-
Sosok Teuku Faisal Fathani: Penemu Alat Pendeteksi Longsor yang Kini Pimpin BMKG