Suara.com - Andrie Rivaldi, sopir taksi online mengalami luka bacok pada bagian punggungnya saat melintasi Jalan Raya Warung Satu, Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (4/11/2018) dini hari. Andrie diadang 2 orang tak dikenal saat hendak pulang.
Informasi yang dihimpun Suara.com, kejadian ini bermula ketika Andrie mengemudikan kendaraan bernomor polisi B 2100 KKB di lokasi kejadian seorang diri. Saat itu, ia baru saja mengantar penumpang yang jaraknya tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dua orang terduga pelaku menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat tanpa plat nomor. Saat itu Andre dipaksa pelaku untuk memberikan sejumlah harta benda yang ada di dalam mobilnya.
Dua perampok itu awalnya diberikan uang Rp 100 rubu dari Andrie, namun pelaku menolak dan terus memaksa korban untuk memberikan seluruh barang berharganya sambil mengeluarkan senjata tajam jenis celurit dan menghujankan ke arah punggung Andrie.
"Mereka hanya berhasil membawa uang senilai Rp 500 ribu," ujar Tajudin (34), saksi yang sempat menolong Andrie, Minggu siang.
Tajudin menerangkan, Andrie langsung menjerit meminta pertolongan hingga mengundang kerumunan warga sekitar. Oleh warga, Andrie dilarikan ke Klinik Tabina. Namun, di klinik tersebut alat tak memadai untuk menanggulangi luka bacok yang dialami Andrie.
"Terus kami larikan lagi ke Klinik Medika. Korban langsung di tangani dan mendapatkan 12 jahitan," jelas dia.
Menurut warga, lokasi tersebut kerap di manfaatkan para pelaku kejahatan. Bahkan, kata Tajudin, belum lama ini terdapat pelaku begal yang berhasil diamankan warga dan diserahkan ke polisi.
"Belum lama kejadian ada begal juga, kami tangkap, sudah diserahkan ke polisi. Nah, yang ini korban tidak melaporkan ke polisi," ujar dia.
Baca Juga: Naik Motor Custom, Jokowi ke Pasar Beli Tempe dan Petai
Sementara Kasubbag Humas Polres Metropolitan Bekasi Kompol Sukrisno mengaku belum mengetahui kejadian tersebut. Dirinya bahkan sudah mengonfirmasi dua wilayah hukum yaitu Polsek Sukatani dan Polsek Cikarang Utara soal kejadian tersebut.
"Korban tidak melaporkan kejadian tersebut. Namun, kami akan telusuri. Kami juga mengimbau pihak keluarga atau korban untuk segera melaporkan kejadian yang dialaminya agar kami dapat cepat melakukan penangkapan," imbuhnya.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Kocak, Pemilik Toko Emas Ini Bantu Perampok yang Jarah Tokonya
-
Aksi Heroik Warga Pantura Gagalkan Perampokan Nasabah Bank
-
Cerita Warga Soal Sepak Terjang Bupati Bekasi Sebelum Ditahan KPK
-
Mengungkap 4 Sandi Khusus Kasus Suap Bupati Bekasi Neneng Hasanah
-
Perampokan Minimarket 212 di Tangerang Bikin Warga Was-was
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana