Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memenuhi janji kampanye dengan meluncurkan program rumah DP 0 rupiah pada Jumat (12/10/2018). Namun, salah satu syarat yang mewajibkan pendaftar memiliki penghasilan di atas Rp 4 juta per bulan dinilai cukup memberatkan warga.
Salah seorang warga Grogol, Jakarta Barat, yakni Aziz (43) mengaku cukup kesulitan dengan adanya syarat yang dibebankan bagi pendaftar itu. Menurut Aziz, janji kampanye Anies memang telah terwujud tetapi tak cukup memudahkan warga untuk bisa memiliki rumah sendiri di DKI Jakarta.
Aziz hanyalah seorang pekerja di salah satu yayasan swasta. Gajinya yang hanya menyesuaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sempat membuatnya ragu untuk mendaftar program rumah DP 0 rupiah.
"Syarat UMP itu sangat menyulitkan. Nanti saya mau tanya apakah bisa UMP digabung sama istri supaya bisa daftar," ujar Aziz kepada Suara.com saat ditemui di loket pendaftaran rumah DP 0 rupiah di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (6/11/2018).
Aziz mengaku, sang istri merupakan guru di salah satu SMK di Jakarta Barat. Meski statusnya masih menjadi guru honorer, ia berharap gajinya ditambah dengan sang istri agar mampu untuk membayar cicilan rusunami dan menghidupi keempat anaknya yang masih sekolah.
Tak ada cara lain yang bisa ia lakukan. Sejak lahir hingga telah memiliki anak, Aziz hidup menumpang di kediaman orang tuanya. Keinginan untuk bisa memiliki rumah begitu besar agar tidak lagi menyusahkan keluarganya.
"Biaya di Jakarta kan tinggi. Kalau diizinkan ya pakai UMP digabung sama istri, sudah saya perhitungkan Insyaallah cukup. Apapun diusahakan supaya bisa punya rumah sendiri," tutur Aziz.
Hal senada pun diungkapkan oleh Sudaryoko. Petugas kebersihan di lingkungan Kantor Pemerintahan Jakarta Barat itu mengakui syarat untuk bisa memiliki rumah sendiri cukup memberatkan. Ia hanya bisa gigit jari saat melihat antrean warga mendaftar program DP 0 rupiah.
"Ya syaratnya itu sih, memang enggak pakai DP (down payment) tapi syaratnya menyulitkan warga kecil," keluh Sudaryoko.
Baca Juga: Bima Sakti akan Umumkan Kapten Timnas Indonesia di Singapura
Berita Terkait
-
Hari Ketujuh Operasi Zebra, 52.366 Pengendara Ditilang di DKI
-
Dari Lahir di Kontrakan, Aziz Berharap Dapat Rumah DP 0 Rupiah
-
Bahas Kursi Wagub DKI, PKS Pastikan Hadiri Undangan Gerindra
-
Sampah DKI Terus Bertambah, TPST Bantargebang Bertahan 4 Tahun?
-
Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta 2019 Naik Jadi Rp 3,9 Juta
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka