Suara.com - Warga Bukit Duri, Jakarta Selatan menolak program rumah susun milik (rusunami) DP 0 Rupiah yang baru saja diresmikan. Sebaliknya, mereka menagih kontrak politik Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan untuk mendirikan kampung susun di Bukit Duri.
Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi mengatakan, program DP 0 Rupiah dirasa terlalu mahal bagi warga Bukit Duri. Dengan syarat yang begitu tinggi, yakni berpenghasilan minimal Rp4 juta sangat tidak mungkin dicapai oleh warga.
"Bagi warga Bukit Duri pun masih terasa tinggi syaratnya Rp4 juta, tidak mungkin lah pendapatan warga segitu. Kami masih menagih janji Pak Anies," kata Sandyawan saat dihubungi Suara.com, Selasa (6/11/2018).
Sandyawan menjelaskan, saat kampanye Anies telah menandatangani kontrak politik, salah satunya pembangunan rumah susun bagi warga yang terkena gusuran. Hingga kini, janji Anies itu masih belum terealisasi.
"Bisa dibilang Bukit Duri jadi korban politik pilkada, gampang dilupakan para politisi itu. Sejak zaman Jokowi-Ahok hingga Anies, kami masih menunggu realisasi," ungkap Sandyawan.
Sandyawan mengakui, sejak program DP 0 Rupiah baik Anies maupun Pemprov DKI sama sekali tidak menawarkan kepada warga Bukit Duri. Jika memang mereka menawarkan program itu, sudah dapat dipastikan warga akan menolaknya.
Terlebih, rumah ganti rugi yang diinginkan oleh warga Bukit Duri bukanlah rusunami seperti DP 0 Rupiah. Mereka menginginkan rumah yang bisa dijadikan usaha saja, bukan hanya hunian.
"Mereka berjuang sudah 2,5 tahun untuk mendapat ganti rugi, tentu mereka sangat mengharapkan. Kalaupun mereka (Pemprov) menawarkan, mungkin akan sulit bagi kami keluarga untuk menerima. Karena syaratnya tidak cocok, terlalu mahal," keluh Sandyawan.
Baca Juga: Indah Bukan Main, Pulau Tikus Ini Terancam Tenggelam
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya