Suara.com - Ahmad Syaikhu, Mantan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dari Partai Keadilan Sejahtera, Syaikhu digadang-gadang akan menggantikan Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Syaikhu pun mengklaim tengah mempelajari Jakarta.
Syaikhu mendalami sejumlah persoalan serta solusi dari permasalahan di DKI Jakarta guna keperluan uji kelayakan menjadi Wakil Gubernur DKI periode 2018-2023.
"Alhamdulillah, saat ini sudah ada perkembangan komunikasi politik di antara Gerindra dan PKS. Kedua parpol sepakat mengusung kader PKS sebagai pengganti Sandiaga Uno," katanya di Bekasi, Selasa (6/11/2018).
Menurut dia, surat keputusan (SK) terkait penyerahan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah ditetapkan pada Senin (5/11/2018) di Jakarta. Dalam SK itu disebutkan Syaikhu bersama rekan satu partainya, Agung Yulianto menjadi kandidat kuat Wakil Gubernur DKI menggantikan Sandiaga Uno yang kini maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Cawapres Prabowo Subianto.
Menurut Syaikhu, tahapan selanjutnya adalah meyakinkan publik agar dua kandidat yang diusung PKS ini memiliki kelayakan menjabat sebagai wakil gubernur melalui fit and proper test yang dilakukan PKS maupun Gerindra.
Menyikapi tahapan itu, Syaikhu mengaku tengah mematangkan kajian terhadap persoalan yang selama ini menjerat DKI dan belum terselesaikan, seperti banjir, kemacetan dan lainnya. Yang utama adalah pemahaman persoalan DKI berikut solusinya.
"Ini bukan sesuatu yang baru, ini sudah dibangun oleh Pak Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) dan Pak Sandiaga Uno. Kita harus memahami apa sesungguhnya program DKI dalam lima tahun ke depan," katanya.
Ketika disinggung terkait peluang lolos uji kelayakan, warga Kompleks Antara di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Pondokgede itu menilai 50:50.
"Peluang masih 50:50 sebab kader yang dipilih PKS ini adalah yang siap melaksanakan tugas sebagai Wagub DKI," katanya.
Baca Juga: Metro TV Jawab Aksi Boikot Prabowo - Sandiaga
Dikatakan Syaikhu, Agung Yulianto adalah figur yang dinilainya sukses dalam dunia kewirausahaan melalui bisnis herbal.
"Kami pernah bertemu di kampus yang sama dengan saya, walaupun beliau lebih junior dari saya, namun kiprahnya sudah lebih dulu di dunia usaha dan di administrasi publik lebih teruji. Siapapun yang terpilih nanti, bisa mendampingi Jakarta lebih baik lagi," katanya.
Syaikhu mengaku belum mengetahui secara pasti kapan agenda tes kelayakan itu dilaksanakan.
"Saya belum tahu jadwalnya, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dilaksanakan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana