Suara.com - Rumah Sakit Kepolisian Indonesia Kramatjati, Jakarta Timur mencatat sudah mengantongi 70 data gigi korban Lion Air JT 610. Data itu dari 189 keluarga korban penumpang Lion Air.
Hal itu dikatakan Kepala Laboratorium dan Klinik Odontologi Kepolisian, Kombes Pol Agustinus.
"Dari 189 keluarga penumpang yang sudah melapor dan melakukan identifikasi, hanya ada 70 data gigi (dental record) yang berhasil didapatkan, selebihnya tidak pernah melakukan perawatan gigi," ujar Kombes Agus di Jakarta pada Rabu (7/11/2018).
Pihaknya mencatat setiap bagian tubuh yang terkait dengan gigi, rahang, bentuknya maupun warnanya, serta segala intervensi yang terjadi di gigi seperti tambalan, behel, dan lain-lain untuk kemudian disandingkan dengan data antemortem.
Kendala yang ditemui penyidik dari Odontologi yaitu tidak utuhnya gigi korban, tidak lengkapnya catatan gigi korban dan kurang jelasnya foto gigi korban yang seharusnya dapat dijadikan data sekunder. Meski begitu, tim Odontologi memiliki peran besar dalam menentukan gender, usia, dan ras namun belum bisa menentukan individu secara langsung.
"Dari 'body part' minimal kami bisa memperkirakan usia korban, gender, misalnya pria lebih rata tulang rahangnya, sudut rahangnya agak kurus, sedangkan wanita lebih landai," jelas Kombes Agus. (Antara)
Berita Terkait
-
Seluruh Barang Milik Korban Lion Air akan Diserahkan ke Keluarga
-
Pak Jokowi, Kami Mohon Temukan Seluruh Jenazah Lion Air
-
Basarnas: Tren Penemuan Korban Lion Air JT 610 Semakin Menurun
-
Basarnas Putuskan Perpanjang Masa Evakuasi Korban Lion Air
-
Dua Bayi Korban Lion Air JT 610 Belum Terungkap Identitasnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu