Suara.com - Tumpukan sampah yang ada di Pintu Air Manggarai lebih banyak didominasi potongan kayu besar dan bambu. Kemungkinan kayu dan bambu tersebut merupakan bekas pakai warga yang langsung dibuang ke kali. Tumpukan sampah tersebut diduga bukan milik warga Jakarta melainkan kiriman dari Bogor dan perbatasan Jakarta sekitarnya.
"Yang jelas kalau Jakarta sampahnya enggak seperti ini. Mungkin dari perbatasan Bogor, Depok karena kalau saya lihat kalau di sepajang perbatasan Jakarta jarang sekali sampah bambu - bambu kayu seperti," ujar Kepala Satuan Pelaksana Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air, Rahmat saat ditemui Suara.com di pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018).
Dari pantauan suara.com, ada beberapa potong kayu sepanjang 5 meter bersender di antara tumpukan sampah yang ada di pintu air Manggarai. Tidak hanya itu, beberapa pohon dan pelepah pisang pun terlihat memenuhi pintu air.
Ia menduga aliran sampah ini datang dari Bogor karena hujan deras yang sempat mengguyur kota tersebut beberapa waktu lalu. Akibatnya tumpukan sampah tersebut memenuhi pintu air Manggarai sejak pukul 02.30 WIB.
"Tadi sampai 760 senti meter. Sekarang sudah 600 senti meter," pungkasnya.
Lebih lanjut, aliran sampah tersebut mulai berhenti sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi. Tak lama, petugas di pintu air Manggarai langsung mengangkat gundukan sampah yang mengapung dengan menggunakan alat berat.
Sampai saat ini, sudah 28 truk sampah yang bolak - balik membawa tumpukan sampah dari Manggarai ke jalan Perintis Kemerdekaan. Jumlah truk tersebut diperkirakan akan bertambah lagi.
"Jumlah truk akan diperkirakan akan bertambah. Kita - kira satu truk itu muatan sampahnya sekitar 10 sampai 12 meter kubik," jelasnya.
Rahmat menargetkan proses pembersihan sampah di pintu air Manggarai akan selesai malam ini.
Baca Juga: Perampok GrabCar: Kalau Mau Ambil Mobilnya, Sopir Harus Dibunuh
"Kita usahakan malam ini selesai. Kalau tidak kemungkinan kita lanjut besok. Karena petugas kita tidak bisa melalukan pemberishan dimalam hari," tutupnya.
Berita Terkait
-
Reaksi Warga NTT Usai Gubernur Anies Pakai Kata 'Lingko'
-
Gubernur Anies Pamer Surat Pujian Bupati Manggarai di Instagram
-
Sempat Dikira Hama, Warga Manggarai Tangkap Seekor Satwa Purba
-
Pemulung Cari Boneka, Tapi Dapat Mayat Bayi di Tumpakan Sampah
-
Mayat Wanita Nyaris Bugil Ditemukan di Tumpukan Sampah
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya