Suara.com - Kakek berusia 80 tahun bernama Repo Kertoyo, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di kandang sapi miliknya, di kawasan Sambiroto, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu (18/11/2018) sekitar pukul 4.30 WIB. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh menantu Kertoyo, Sarman (49).
Kasubag Humas Polres Wonogiri, Kompol Hariyanto mengatakan, Kartoyo diduga gantung diri karena putus asa menanggung penyakit kulit yang sudah diderita sejak bertahun-tahun.
“Mbah Repo diduga bunuh diri karena putus asa. Menurut keluarga dia menderita penyakit gatal di seluruh tubuhnya sejak bertahun-tahun dan belum sembuh,” kata Hariyanto, Minggu sore.
Berdasarkan informasi yang dihimpun polisi, menantu Kartoyo pertama kali melihat mertuannya sudah meninggal secara mengenaskan setelah pergi ke pasar untuk membeli sarapan. Saat itu Sarman melewati rumah mertuannya.
Saat melintas di depan rumah Kartoyo, Sarman melihat ada sesuatu yang tergantung di kayu kandang sapi di depan rumah Kartoyo.
Kartoyo, kata Polisi, selanjutnya mengecek ke kandang. Ia kemudian kaget karena ternyata yang tergantung adalah mertuanya yang sudahterbujur kaku.
Sarman kemudian meminta tolong warga sekitar. Selanjutnya dia bersama warga melepaskan ikatan tali tambang yang menjerat leher Kartoyo dan menurunkannya.
Dugaan sementara, kata Hariyanto, Kartoyo gantung diri karena penyakit yang sudah lama diderita. Sebab, saat mendatangi lokasi kejadian, polisi tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.
“Dugaan diperkuat tidak adanya tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuhnya,” kata Hariyanto mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Robertho Pardede.
Baca Juga: Tips Ngedrift Bagi Pemula dari Drifter Cantik Alinka Hardianti
Berita ini kali pertama diterbitkan Solopos.com dengan judul Menantu Temukan Mertua Gantung Diri di Kandang Sapi Wonogiri
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO