Suara.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia, Yuliandre Darwis mengakui lembaganya masih banyak kecolongan soal pelanggaran penyiaran jelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. Sejauh ini, KPI belum bisa menindak adanya pelanggaran Undang Undang penyiaran.
"Ini adalah sebagai warning ataupun sekaligus mengingatkan bagi kita bersama. Kami sadar tentunya lembaga ini banyak celah," kata Darwis saat rapat pimpinan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 2018 di Hotel Gran Mercure, Jakarta Pusat. Senin (26/11/2018).
Tahun politik seharusnya menjadi momen pembuktian bagi KPI untuk bisa menjaga jalannya masa kampanye tanpa melanggar Undang Undang penyiaran dan Undang Undang
"Bagaimana pemilihan umum ini berkualitas bermartabat dan bisa dilihat oleh seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu kenapa kami kumpulkan dengan semangat pengaturan dan pengawasan siaran pemilu dalam mewujudkan lembaga penyiaran yang berimbang dan independen," pungkasnya.
Namun untuk menjalan kan peran itu, Darwis mengaku lembaganya tidak bisa berjalan sendir. Dibutuhkan kerjasama dari lembaga lain untuk menjaga jalannya pemilu agar tak ada temuan pelanggaran selama pelaksanannya.
"Namun kami yakin dengan bersama sama, KPU, Bawaslu, Dewan pers bisa dilaksanakan dengan baik. Dan izinkan kami untuk menjadi muazin untuk menyampaikan kebaikan pada masyarakat Indonesia," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting