Suara.com - Seekor ekor Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) betina telah berhasil diselamatkan di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Badak tersebut masuk ke dalam pit trap (lubang jebakan) nomor 4, dekat aliran anak Sungai Tunuq, Minggu (25/11/2018) pukul 07. 30 WITA.
"Pada pukul 09.00 WITA, seluruh tim penyelamatan berangkat menuju lokasi pit trap, dan dalam waktu kurang dari 24 jam, badak tersebut dipindahkan dari pit trap ke boma atau kandang angkut," jelas Sunandar, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur.
Sunandar juga menginformasikan, pemindahan badak yang kemudian diberi nama Pahu, dari lokasi penangkapan ke Suaka Rhino Sumatra (SRS) Hutan Lindung Kelian Lestari, dilakukan keesokan harinya pukul 16.50 WITA, dan tiba di SRS Kelian pada pukul 06.15 WITA, Rabu (28/1/2018).
"Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi kesehatan badak Pahu tersebut stabil dan baik," lanjut Sunandar.
Pemindahan badak Pahu ke SRS Hutan Kelian dilakukan berdasarkan rekomendasi dari tim dokter dan sesuai dengan Peraturan Dirjen KSDAE Nomor P.01/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018 tentang Prosedur Operasi Standar Translokasi Badak Jawa, Badak Sumatera dan Badak di Kalimantan.
Badak Sumatera merupakan satwa langka, yang termasuk kategori critically endangered menurut IUCN. Berdasarkan data Population and Habitat Viability Analysis (PHVA) 2016, populasi satwa ini diperkirakan kurang dari 100 individu di alam.
Selain di Sumatera, satwa ini dapat ditemukan di Kalimantan dalam jumlah yang sangat terbatas.
"Badak Sumatera yang hidup di Kutai Barat, habitatnya terdesak oleh konsesi tambang, dan terisolasi, sehingga kemungkinan reproduksinya hampir tidak ada, dan terancam punah," terang Sunandar.
Terkait hal ini, Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno, menyampaikan, translokasi merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya menyelamatkan Badak Sumatera, karena saat ini berada dalam situasi kritis.
Baca Juga: Cegah Karhutla, KLHK Perkuat SDM dan Sarana Prasarana
"Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh, tidak hanya untuk upaya pengembangbiakan semi alami yang sekarang sedang berlangsung, tetapi juga untuk menjaga habitat alami Badak Sumatera, dengan harapan akhirnya melepaskan kembali satwa ke alam," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, operasi penyelamatan adalah awal dari program penyelamatan yang telah direncanakan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan spesies dari kepunahan, dan akhirnya meningkatkan populasi badak Sumatera di habitat alaminya, baik di Sumatera maupun di Kalimantan.
Tim penyelamat Badak Sumatera merupakan para ahli yang terdiri dari unsur pemerintah, mitra, dan organisasi konservasi badak, sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE Nomor SK. 93/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018 Jo SK.321/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018. Tim ini terdiri dari tim kesehatan, yaitu dokter hewan perawat badak dan pencari pakan, serta tim monitoring, yaitu personil cek pit trap, monitoring pergerakan badak harian, serta personil penyiapan kandang angkut, boma dan koridor.
Upaya penyelamatan Badak Sumatera di Kaltim ini juga didukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Sekretariat Bersama Badak Indonesia, Yayasan WWF Indonesia, Aksi Konservasi Hutan Tropis (TFCA), Yayasan Badak Indonesia (YABI), Aliansi Lestari Rimba Terpadu (ALeRT), Institut Pertanian Bogor (IPB), PT. Hutan Lindung Kelian Lestari (HLKL), Borneo Rhino Alliance (BORA), Universitas Mulawarman, Komunitas Pecinta Alam Damai (KOMPAD), mitra terkait lainnya, dan komunitas masyarakat adat.(*)
Berita Terkait
-
Kini Dikelola NU-Muhammadiyah, JATAM Bongkar Jejak Dosa Pengelola Tambang di Kalimantan
-
Mau Bangun Sekolah Taruna Nusantara di Kalimantan, Prabowo Bakal Minta Petunjuk Jokowi
-
Bertanya ke Pendukungnya di Pontianak, Prabowo: Lebih Penting Makan atau Internet?
-
Gaya Budisatrio Djiwandono Saat Dengar Kampanye Prabowo di Kalbar Curi Perhatian
-
Nyanyian "Ojo Dibandingke" Pasha Ungu Iringi Sapaan Prabowo ke Relawan di Kalimantan Barat
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!