Suara.com - "Kenali apa yang jadi kendala dalam mempercepat pelaksanaan program. Mari kita bicarakan bersama untuk mendapatkan langkah-langkah strategis," papar Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Pending Dadih Permana, dalam "Konsolidasi Hasil Pembangunan Pertanian TA. 2018", di Mataram, Rabu (28/11/18/2018).
Di depan para kepala dinas dan petugas satker dinas pertanian, baik provinsi maupun kabupaten/ kota seluruh Indonesia, Dadih menyinggung kegiatan cetak sawah yang perlu dicermati kembali. Menurutnya, kegiatan cetak sawah yang telah disepakati dalam rapat konsolidasi cetak sawah dua bulan lalu di Bogor, ternyata setelah kembali ke daerah masing-masing, banyak yang keluar dari kesepakatan.
Ia juga menyoroti kegiatan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK), yang realisasinya belum sesuai harapan. Ia mengungkapkan bahwa realisasi kegiatan tersebut sampai saat ini masih rendah, yaitu baru 30 persen.
Menurutnya, perlu ada langkah-langkah strategis agar realisasi bisa tercapai sesuai harapan.
Demikian juga untuk kegiatan Optimasi Lahan Rawa, yang menurutnya, saat ini Mentan, melalui program SERASI (selamatkan rawa sejahterakan petani) 2019 akan mengoptimasi lahan rawa seluas 500 ribu ha. Kegiatan tersebut akan difokuskan di 3 provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.
Namun kemudian ada Lampung dan Jambi di Sumatera, dan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat di Kalimantan. Di Sulawesi Selatan dilaksanakan di daerah Wajo.
Dadih berpesan agar tiap daerah memastikan CPCL-nya, sehingga segera dapat dieksekusi.
Menyinggung realisasi kegiatan, Dadih mengungkapkan bahwa sampai saat ini, realisasi anggaran Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian baru 55,71 persen dari total anggaran Rp6,03 triliun. Dari sisi kuantitas turun dari tahun lalu.
Namun untuk dana TP realisasi cukup menggembirakan, yaitu 83,11 persen dari anggaran Rp 1,76 triliun. Ia berharap, tahun depan realisasi bisa ditingkatkan.
Baca Juga: Dalam 4 Tahun, Kementan Mampu Turunkan Inflasi secara Drastis
Berita Terkait
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
Berhasil Turunkan Utang Usaha dan Berbunga Rp6,26 Triliun: WIKA Fokus Jalankan Substream Penyehatan
-
KPPli: Kepemimpinan Pengelolaan Perubahan dan Langkah Strategis Hadapi Transformasi di Era Digital
-
Danantara, Langkah Strategis Perkuat Ekosistem Investasi Nasional
-
Memahami Timing Kapitulasi Aset Kripto, Dampaknya, dan Apa yang Harus Anda Lakukan
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta