Suara.com - BAZNAS turut mendukung gerakan "Save the Loom", sebuah komitmen kepedulian untuk membantu para pengrajin tenun di penjuru negeri, khususnya mereka yang masih berada dalam kesulitan pascabencana gempa bumi Lombok, NTB dan Sulawesi Tengah.
Gerakan Save The Loom dideklarasikan oleh desainer, Merdi Sihombing, beserta para aktivis tenun dan lingkungan di dalam acara penutupan "Eco Fashion Week Indonesia" di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018).
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Mohd Nasir Tajang mengatakan, BAZNAS akan mendukung aktivitas pengrajin kain di Lombok dan Sulteng, sebagai bagian dari proses memulihkan ekonomi dan sosial masyarakat pascagempa.
"Saat ini, di Lombok telah dimulai aktivitas penguatan ekonomi untuk pengrajin anyaman. Ke depan, kita akan jaring para pengrajin kain agar kembali bangkit dan mampu bersaing ke level yang lebih tinggi melalui Rumah Batik dan Tenun Indonesia," katanya.
Selain memenuhi kebutuhan dasar para pengrajin pascagempa, BAZNAS juga fokus pada tiga aspek pemberdayaan, yakni permodalan, produksi hingga pemasaran. Nasir berharap, para pengrajin yang sebelumnya berpenghasilan kurang, dapat menjadi lebih sejahtera usai mendapat bantuan.
BAZNAS membantu pengrajin anyaman Ketha khas Lombok, yang sempat berhenti produksi setelah rumah dan peralatan mereka hancur karena gempa. Kini setelah aktivitas produksi berangsur pulih, BAZNAS juga mengajak para pengrajin mengikuti event pameran besar di Jakarta untuk memompa semangat dan membawa produk-produk karya mustahik ini naik ke level profesional.
Rumah Batik dan Tenun Indonesia yang diinisiasi oleh BAZNAS juga telah melakukan pemberdayaan para pengrajin kain di berbagai daerah seperti batik di Tuban, Jawa Timur, Pemberdayaan Kain songket di Sambas, Kalimantan Barat serta pemberdayaan kain tenun di Ende, Nusa Tenggara Timur.
Merdi, yang juga CEO Eco Fashion Week Indonesia 2018, mengatakan, melalui "Save The Loom", ia mengajak berbagai pihak untuk berkomitmen melakukan gerakan peduli dan membantu para pengrajin tenun di penjuru negeri, khususnya di kantung-kantung pengungsi pascagempa Lombok dan Sulteng.
"Gerakan ini memiliki tujuan untuk membantu penenun untuk meningkatkan taraf hidupnya usai bencana yang menimpa mereka," katanya.
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik