Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berencana menggeser Halte Transjakarta Tosari, Jakarta Pusat, lebih ke arah utara. Pasalnya, lokasi halte kekinian seringkali menimbulkan kemacetan panjang di sekitar kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Menurut Anies, keberadaan Halte Tosari saat ini menimbulkan kemacetan panjang akibat pertemuan jalur bus Transjakarta di pertigaan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Thamrin. Anies pun menginginkan agar halte tersebut digeser guna menghindari kemacetan.
"Bukan dipindahkan haltenya tapi diperpanjang yang ada sekarang diperpanjang ke utara sampai ke depan Kantor Kedutaan Jerman," kata Anies saat ditemui di JPO Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/12/2018).
Anies menjelaskan, di sekitar halte itu juga seringkali dijadikan sebagai tempat pengemudi ojek online menaikkan dan menurunkan penumpang. Banyak pula kendaraan yang berhenti cukup lama di sekitar lokasi sehingga menambah parah kemacetan.
"Jadi disitu (tempat) turun kendaraan mangkal, ngetem ambil penumpang satu lokasi. Akibatnya jadi seperti simpul yang menimbulkan kemacetan, nah itu yang harus digeser," ungkap Anies.
Saat ditanya mengenai rencana penambahan koridor, Anies mengaku belum mengetahui rencana itu dan menyerahkannya kepada pengelola Transjakarta. Meski demikian, Anies meminta agar di lokasi itu menjadi titik integrasi moda transportasi.
"Mereka mungkin akan menyebar mana yang turunnya di Tosari, mana yang turunnya di Bundaran HI. Karena ada dua lokasi yang tujuannya sama, disitulah letak integrasi yang ingin kita lakukan," tutup Anies.
Berita Terkait
-
Bus Transjakarta Tabrakan dengan Truk di Cideng, Manajemen Pastikan Penumpang Selamat
-
Heboh Video Jokowi Jadi Imam, Ahli Tajwid Sebut Kesalahan Ini Bisa Batalkan Salat
-
Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Cuma Rp1, Catat Tanggalnya
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Reuni Tipis-Tipis Anies Baswedan dan Mahfud MD, Bahas Apa?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu