Suara.com - Chief Minister of Melaka, Adly Zahari, membuka "Konferensi Internasional World Zakat Forum (WZF) 2018", di Hotel Equator, Melaka, Malaysia, Rabu (5/12/2018). Adly menyambut hangat 300 peserta dari 28 negara yang mengikuti konferensi selama tiga hari, yaitu 5-7 Desember 2018.
Konferensi akan dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Agama Malaysia, Dr. Mujahid Yusof Rawa, Sekretaris Jenderal WZF, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, dan 31 pembicara dari 16 negara, seperti Inggris, India, Nigeria, Bosnia-Herzegovina dan Afrika Selatan.
World Zakat Forum 2018 kali ini mengangkat tema "Penguatan Kerja Sama Zakat Global dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat".
Bambang mengatakan, tema ini digunakan saat penghimpunan zakat naik hingga menjadi bagian penting, dan sumber keuangan syariah sosial yang sangat potensial.
"Manfaat zakat harus signifikan dan strategis untuk meningkatkan ukhuwah (kebersamaan), persaudaraan, kolaborasi dan solidaritas di antara negara Muslim serta umat untuk mencapai tujuan bersama," kata dia.
Dalam mencapai tujuan bersama ini, lanjut Bambang, gerakan zakat global membutuhkan platform untuk merumuskan solusi efektif pada masalah multidimensi di dunia Islam.
"Pertama, esensi utama dari zakat seharusnya tidak hanya terbatas pada pemberantasan kemiskinan, tetapi juga untuk pemberdayaan umat. Kedua, untuk mengurangi kesulitan sosial-ekonomi di kalangan umat," ucap dia dalam kata sambutan.
Ketiga, tambah Bambang, untuk menyejahterakan umat. Keempat, untuk mengangkat taraf hidup dunia Muslim, serta kelima, untuk menghidupkan kembali kejayaan Islam di berbagai aspek global.
Gagasan pendirian WZF muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pengembangan gerakan zakat dunia. Anggota WZF terus bertambah, pada konferensi ke-7 ini, WZF akan memiliki 28 negara anggota, yang menunjukkan peningkatan minat dalam gerakan zakat dunia.
Baca Juga: BAZNAS Gandeng GOJEK dan KitaBisa.com Donasikan Rp 1 M untuk Palu
"Target jangka menengah kami adalah untuk memasukkan setidaknya semua 39 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam, OKI," ujarnya lagi.
Selain itu, dalam konferensi juga akan membahas kemungkinan memiliki keanggotaan asosiasi dengan menggandeng UNDP, UNICEF, Islamic Development Bank (IsDB) dan BI.
Konferensi ini akan menjadi berbeda dari sebelumnya, karena akan diadakan sesi diskusi tingkat tinggi oleh menteri dan pejabat yang bertanggung jawab atas urusan agama tentang upaya untuk mempromosikan kerja sama zakat antarnegara.
"Pada akhirnya, konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan resolusi yang baik untuk memperkuat kerja sama zakat global di antara anggota WZF," harapnya.
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak